JATIMTIMES - Prestasi kadang lahir dari proses yang tak terlihat publik. Begitu pula perjalanan Luthfiya Zulfatul Azizah, mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2022, yang baru saja mencatat jejak manis di kancah nasional. Namanya diumumkan sebagai Peserta Terbaik Regional Nusantara Putri 2 dalam program pembinaan beasiswa Rumah Kepemimpinan. Penghargaan itu diserahterimakan saat rangkaian National Leadership Camp (NLC) yang digelar di Jakarta dan Depok beberapa waktu lalu.
Pengakuan tersebut bukan sekadar hadiah seremonial. Ia menjadi penanda konsistensi Luthfiya selama mengikuti pembinaan pada semester kedua. Dari seluruh peserta yang berasal dari berbagai kampus di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga beberapa universitas di luar Jawa, dirinya menempati posisi tertinggi untuk wilayah Regional Nusantara 2. Capaian itu sekaligus mempertegas kontribusi UIN Maliki Malang dalam melahirkan talenta muda yang siap bersaing pada program pengembangan kepemimpinan tingkat nasional.

Luthfiya menyebut keberhasilannya bukan hasil keberuntungan momen pendek. Setiap akhir semester, tim pusat Rumah Kepemimpinan melakukan evaluasi berbasis data yang merangkum penilaian rekan sejawat, penilaian publik, penilaian diri, serta masukan dari supervisor dan fasilitator. Semua indikator itu dirangkai menjadi satu potret perkembangan tiap peserta.
Baca Juga : OJK Buka Rekrutmen 2 Posisi hingga 27 November 2025, Cek Syarat dan Link Pendaftarannya Disini
“Buat saya, yang paling penting adalah jujur sama proses. Saya belajar mencatat kemajuan pribadi, melihat kekurangan tanpa nutup-nutupi, dan tetap reflektif sepanjang pembinaan,” ujarnya.
Ia bercerita, persiapan sudah ia mulai jauh hari: mengikuti seluruh agenda, merampungkan tantangan pengembangan diri, dan menjaga ritme belajar agar tetap stabil. Prinsip hidup yang ia pegang juga ikut mendorongnya tampil menonjol. Luthfiya mengaku tak pernah memandang prestasi teman sebagai ancaman. Justru itu dorongan baginya untuk bergerak lebih jauh.
“Kalau orang lain bisa, kita pasti lebih bisa. Percayalah sama diri sendiri. Bandingkan dirimu dengan dirimu yang kemarin, bukan dengan orang lain,” ucapnya.
Baca Juga : DPR, Wali Kota Eri Cahyadi, dan DPRD Surabaya All Out Kawal Sengketa Eigendom hingga Tuntas
Bagi Luthfiya, kepemimpinan bukan atribut yang hanya relevan bagi mereka yang memegang jabatan formal. Menurutnya, ada bagian yang lebih esensial yakni kemampuan mengarahkan diri. “Kepemimpinan itu berawal dari diri sendiri. Kita belajar menyetir hidup ke arah yang lebih baik, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan nggak terjebak di zona nyaman,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa setiap langkah, sekecil apa pun tetap patut dihargai. Baginya, perjalanan berkembang tidak selalu ditandai oleh gebrakan besar, tetapi sering muncul dalam peningkatan kecil yang dilakukan tanpa henti. “Progres sekecil apa pun tetap progress. Yang penting kita terus bergerak, berani memperbaiki diri, dan nggak berhenti tumbuh,” tutupnya dengan nada optimistis.
