Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Agama

Khutbah Jumat 7 November: Meneladani Semangat Juang Para Pahlawan 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

07 - Nov - 2025, 09:24

Placeholder
Ilustrasi khutbah Jumat. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November merupakan momentum bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Tanggal ini menjadi simbol penghormatan kepada para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa.

Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepantasnya kita meneladani semangat dan perjuangan para pahlawan. Pengorbanan mereka begitu besar bagi negeri ini, hingga tak akan habis diceritakan, baik melalui kata-kata maupun tulisan.

Baca Juga : IPM Situbondo Naik Jadi 71,87 di 2025, Kualitas Hidup Masyarakat Terus Membaik

Cara terbaik untuk menghargai jasa para pahlawan adalah dengan meniru sikap dan perilaku mulianya, senantiasa mendoakan mereka, serta menyebarkan kisah perjuangan yang penuh keteladanan. Berikut ini Khutbah Jumat dengan tema meneladani semangat juang para pahlawan. 

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Pertama-tama, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, yaitu dengan melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.

Sebagai umat Islam, kita harus selalu menumbuhkan rasa syukur yang mendalam. Sikap ini menjadi tanda bahwa kita adalah hamba yang ridha dan ikhlas menerima segala ketentuan serta takdir dari Allah SWT.

Ungkapan rasa syukur yang terus kita hadirkan dalam kehidupan sehari-hari, insyaallah, akan menjadi jalan bagi Allah untuk menambah berbagai nikmat-Nya kepada kita semua. Jangan sampai kita tergolong orang-orang yang kufur nikmat, yakni mereka yang mengingkari karunia dari Allah SWT. 

Sebab, Allah telah menegaskan bahwa azab-Nya amatlah pedih bagi hamba yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).

Dari ayat tersebut, jelas bahwa Allah akan menambah nikmat bagi hamba yang pandai bersyukur, dan sebaliknya, akan menimpakan azab kepada mereka yang mengingkari karunia-Nya.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Allah SWT telah melimpahkan begitu banyak nikmat kepada kita semua, salah satunya adalah nikmat menghirup udara segar dan hidup dalam kemerdekaan. 

Sebab, ketika kita berada dalam keadaan merdeka, berbagai aktivitas kebaikan dapat dilakukan dengan mudah, seperti belajar, beribadah, berzikir, bershalawat, dan lain sebagainya tanpa rasa takut maupun khawatir terhadap ancaman perang.

Berbeda halnya ketika peperangan terjadi. Dalam kondisi seperti itu, yang terlintas di pikiran manusia hanyalah bagaimana cara menyelamatkan diri. Semua orang akan sibuk bersembunyi dan mencari perlindungan. Tidak ada ruang untuk memikirkan ibadah, pendidikan, berdagang, atau kegiatan sosial lainnya.

Kita mungkin sulit membayangkan penderitaan saudara-saudara kita yang hingga kini masih hidup di tengah konflik dan peperangan. Mereka tidak bisa bebas melakukan kebaikan sebagaimana kita, karena harus selalu waspada dan hidup dalam kecemasan setiap saat.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Rasa takut dan gelisah itu juga pernah dialami oleh para pendahulu kita, leluhur, kakek-nenek buyut, serta para pahlawan bangsa. Mereka mengalami penindasan, diskriminasi, kekurangan gizi, pembatasan gerak, bahkan penyiksaan. 

Namun, dengan semangat perjuangan yang menyala, mereka rela mengorbankan jiwa dan raga demi meraih kemerdekaan. Tujuannya satu, agar anak cucu mereka dapat hidup normal, beribadah dengan khusyuk, dan leluasa melakukan berbagai kebaikan.

Karena itu, sudah sepatutnya kita semua melakukan introspeksi diri. Sadarilah bahwa Allah SWT telah menganugerahkan nikmat besar berupa kemerdekaan melalui perjuangan para pahlawan. Rasa syukur atas nikmat tersebut harus terus kita jaga dengan mengisinya lewat amal kebaikan, agar kemerdekaan ini tetap bisa dirasakan oleh generasi penerus bangsa.

Baca Juga : Kalender Jawa Jumat Pon 7 November 2025: Hari Baik untuk Menagih Utang! 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Para pahlawan telah memberikan teladan bagaimana cara berjuang demi kemerdekaan. Kini, tugas kita adalah mempertahankan kemerdekaan itu dengan menyebarkan kebaikan dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Sebab, satu kebaikan dari seseorang dapat memberi dampak positif bagi banyak orang di sekitarnya, begitu pula sebaliknya, keburukan juga bisa menular.

Generasi muda Indonesia yang hidup di era kemerdekaan memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu, baik di sekolah, pesantren, maupun lembaga pendidikan lainnya. Jangan biarkan bangsa ini terpuruk karena kebodohan dan minimnya pengetahuan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an agar kita semua senantiasa istiqamah dalam berbuat kebaikan di jalan yang benar:

فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat bersama kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112).

Sikap istiqamah inilah yang seharusnya kita tanamkan dalam mengisi kemerdekaan, dengan cara memperbanyak ibadah, memperbaiki akhlak, menambah ilmu, serta berjuang di jalan Allah SWT.

Jamaah Salat Jumat yang Dimuliakan Allah,
Para pahlawan telah mewariskan kepada kita semangat keberanian dalam membela kebenaran, mempertahankannya, dan menghadapi segala rintangan yang ada. Dengan senjata sederhana seperti bambu runcing, para pejuang tetap teguh dan pantang menyerah. 

Sebab, menjadi pahlawan bukan sekadar tentang menang atau kalah, melainkan tentang perjuangan dan pengaruhnya yang menginspirasi banyak orang.

Teladan keberanian ini sejatinya telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Saat beliau bersama Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran musuh di Gua Tsur, Rasulullah bersabda kepada Abu Bakar:

لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا

Artinya: “Janganlah engkau berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40).

Dari kisah tersebut, kita belajar bahwa para pejuang bangsa meneladani sikap keberanian dan kepasrahan kepada kehendak Allah SWT.

Jamaah Salat Jumat yang Dimuliakan Allah,
Demikianlah khutbah singkat ini. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan tanah air dan agama. Mari kita istiqamah dalam berbuat kebaikan serta berani menegakkan kebenaran di jalan Allah SWT. 
 
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
 

Khutbah II

 
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ 
وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Topik

Agama khutbah jumat khutbah hari pahlawan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Batu Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri