JATIMTIMES - Di balik ruang-ruang belajar Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, semangat ilmiah para mahasiswa terus menyala. Dari lingkungan akademik yang penuh ketekunan itu, lahirlah sosok muda yang kembali mengharumkan nama kampus, Nur Afifah Najma, mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA). Ia berhasil menorehkan prestasi nasional dengan meraih Juara 3 dalam ajang Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) yang menjadi bagian dari kegiatan Pekan Raya Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMPS IAT) tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Ajang MQK dikenal sebagai salah satu lomba paling bergengsi di kalangan akademisi studi Islam, karena menuntut kemampuan peserta dalam membaca, memahami, dan menafsirkan teks-teks klasik Islam (kutub al-turats). Setiap peserta diuji bukan hanya pada kemampuan linguistik, tetapi juga pada ketajaman analisis dan keluasan pemahaman terhadap konteks keilmuan Islam klasik.
Baca Juga : Dispendik Gelar Lomba Kreasi Seni, Ajarkan Siswa dan Guru Cara Menang Lomba Tari
Bagi Nur Afifah, pengalaman ini bukan sekadar perlombaan. Ia menilai MQK sebagai wadah berharga untuk menumbuhkan kecintaan terhadap literatur keislaman dan memperdalam keterampilan membaca teks Arab klasik dengan metode yang lebih kritis.
"Ajang ini membuka mata saya tentang betapa luasnya khazanah keilmuan Islam. Selain melatih kemampuan akademik, kompetisi ini juga memperkaya cara pandang saya terhadap bahasa Arab dan tafsir klasik,” ujarnya penuh rasa syukur.
Perjalanannya menuju podium juara tidak instan. Minggu demi minggu ia habiskan untuk mempelajari teks-teks rujukan, memperkuat pemahaman terminologi Arab, serta berdiskusi dengan para dosen pembimbing. Ketekunan itu akhirnya berbuah manis ketika namanya diumumkan sebagai salah satu pemenang nasional.
Capaian tersebut disambut dengan bangga oleh civitas akademika Fakultas Humaniora. Dr. Galuh Nur Rohmah, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan UIN Maliki Malang, menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan mahasiswinya. “Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Fakultas Humaniora memiliki kemampuan akademik yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional. Nur Afifah telah menunjukkan bahwa semangat belajar dan konsistensi bisa membawa hasil luar biasa,” tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan tersebut juga menegaskan komitmen fakultas dalam membina mahasiswa agar tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap nilai-nilai keislaman dan kebudayaan. Pihaknya berharap, semangat yang ditunjukkan Nur Afifah dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani berkompetisi dan menulis prestasi mereka sendiri.
Baca Juga : Sempat Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Anggaran Infrastruktur
Lebih dari sekadar kemenangan, pencapaian Nur Afifah mencerminkan ruh pendidikan di UIN Maliki Malang, bahwa belajar bukan hanya soal menguasai teori, melainkan juga menghidupkan tradisi intelektual Islam dalam konteks kekinian. Ia adalah bagian dari generasi muda yang berusaha menjaga warisan keilmuan ulama klasik sambil membuka diri terhadap tantangan zaman.
Melalui dedikasi dan kecintaan pada ilmu, Nur Afifah Najma menunjukkan bahwa dari madrasah ilmu dan budaya di Malang ini, lahir para pembelajar yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter, rendah hati, dan berjiwa pencari kebenaran.
