Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

BGN: Rantai Pasok MBG Harus Terpadu dari Hulu hingga Penerima Manfaat

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

26 - Oct - 2025, 15:00

Placeholder
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mendampingi Kepala Bappenas dan Wakil BGN meninjau SPPG Preneur Yayasan Prokids Anak Indonesia.(Foto: Istimewa/Humas Kota Malang).

JATIMTIMES - Wakil Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sanjaya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Malang. Hal tersebut disampaikan saat melaunching Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Preneur Yayasan Prokids Anak Indonesia, Minggu (26/10/2025).

Ia mengingatkan agar pelaksanaan program tidak hanya fokus pada dapur penyedia makanan. Namun juga pada keberlanjutan rantai pasok bahan pangan lokal.

Baca Juga : KA Purwojaya Anjlok, 4 KA Jarak Jauh Kedatangan Stasiun Malang Alami Keterlambatan

“MBG preneur ini terminologi yang sangat menarik. Mudah-mudahan bisa menjadi trigger bagi daerah lain. Tapi perlu diingat, jangan hanya bicara dapur. Ruang lingkupnya jauh lebih luas,” kata Sony dalam kunjungannya di Kota Malang, Sabtu (26/10/2025).

Menurutnya, kesuksesan dapur MBG sangat bergantung pada kesiapan pasokan bahan baku. Baik dari sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan.

"Kalau saat ini di Malang baru 25 dapur, lalu nanti berkembang jadi 83, bagaimana cara memenuhi kebutuhan sayur dan ikan? Ini harus dipikirkan matang-matang,” tegasnya.

Sony juga mengingatkan agar dana dari pemerintah pusat yang dialirkan ke Kota Malang tidak justru terserap ke wilayah lain. Artinya, Kota Malang juga harus dapat menyediakan bahan pangan untuk kebutuhan SPPG

"Kalau menu besok telur, tapi telurnya beli di luar daerah, itu artinya uang mengalir keluar. Harusnya Kota Malang bisa menyediakan kebutuhan telur, sayur, dan buahnya sendiri. Ini soal kemandirian pangan,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini dari total kebutuhan nasional 13.200 Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG), sudah beroperasi sekitar 10.900 unit, sementara di Kota Malang baru tersedia 25 dari kebutuhan 83.

“Jadi ke depan, tantangannya bukan hanya membangun dapur, tapi memastikan ekosistemnya berjalan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa program makan bergizi ini merupakan program strategis nasional yang langsung diawasi Presiden. Sehingga ia juga selalu berupaya memastikan bahwa program itu berjalan dengan baik.

Baca Juga : Wamenkop RI Resmikan Gerai Koperasi Merah Putih di Pasar Legi: Kota Blitar Jadi Contoh Kemandirian Ekonomi Daerah

“Kami memastikan perencanaan berjalan baik dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem makan bergizi nasional,” ujarnya.

Rachmat menambahkan, keberhasilan program di Kota Malang akan menjadi model implementasi MBG secara nasional.

"Rantai pasok dari hulu sampai penerima manfaat harus satu kesatuan ekosistem. Hasil peninjauan hari ini, kami ingin memastikan bahwa model MBG di Malang bisa berjalan sebagai contoh yang sukses,” pungkasnya.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan bahwa seluruh jajaran di daerah telah menerapkan standar pelaksanaan sesuai ketentuan. Ia memastikan bahwa MBG di Kota Malang telah diterima dengan baik.

“Saya tegaskan SOP harus dilakukan dengan baik, karena memang sudah ada tanggung jawab masing-masing. Di seluruh kelurahan, program MBG ini diterima dengan baik oleh masyarakat,” ujar Wahyu.

Ia memastikan, masyarakat Kota Malang sudah merasakan manfaat langsung dari program nasional tersebut. “Masyarakat rata-rata telah menerima manfaatnya, dan program MBG ini dari sisi kualitas gizinya juga sudah terjaga,” tambahnya.


Topik

Pemerintahan kota malang wahyu hidayat bgn sppg



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Batu Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri