Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Kondisi Armada Terbatas, DLH Hanya Bisa Angkut 54 Persen Sampah di Kabupaten Malang

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : A Yahya

14 - Oct - 2025, 20:13

Placeholder
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman saat ditemui di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Senin (6/10/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang hanya bisa mengangkut 54 persen produksi sampah masyarakat di Kabupaten Malang karena kondisi dan jumlah truk pengangkut sampah yang terbatas. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman menyampaikan, bahwa untuk kepastian jumlah truk armroll yang saat ini dimiliki oleh DLH Kabupaten Malang kondisinya masih fluktuatif. Pasalnya, truk armroll yang digunakan DLH Kabupaten Malang untuk mengangkut sampah kondisinya sedang diperbaiki atau proses maintenance. 

Baca Juga : Dari Sajadah Terbakar hingga Jam Rolex Hilang, Begini Kronologi Kasus Yai Mim yang Dilaporkan Menista Agama

Pada akhir Agustus 2025 lalu, tercatat terdapat  71 unit truk armroll. Di mana dua di antaranya merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jatim Cabang Kepanjen dan PT. Bagong Dekaka Makmur. 

Selain itu, di tahun 2025 juga sedang proses pengadaan lima unit truk armroll dari APBD Kabupaten Malang dan terdapat tambahan satu unit truk armroll dari CSR PG. Krebet yang rencananya akan diserahkan di momentum Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1.265 tahun. 

Meskipun terdapat tambahan truk armroll tersebut, Avi menyebut kondisi truk-truk pengangkut sampah lain yang dimiliki DLH Kabupaten Malang banyak juga yang sedang dalam perbaikan atau maintenance. Sehingga jika tambahan tersebut terealisasi, jumlah truk armroll milik DLH Kabupaten Malang berjumlah sekitar 74 unit. 

"Ada sekitar 74 unit, karena ada yang di maintenance dan lain-lain itu tidak kita masukkan ke unit yang difungsikan. Untuk persentase pengangkutan sampah masih jauh, kita aja masih 54 persen dari produksi sampah harian sekitar 1.200 ton. Tapi yang kita kelola kan sekitar 700 ton per hari," ungkap Avi kepada JatimTIMES.com. 

Menurutnya, jika ada keseriusan semua pihak dan stakeholder dalam menuntaskan permasalahan persampahan, maka salah satu caranya yakni dengan menambah jumlah truk armroll. Di mana jika ingin cakupan pengangkutan sampah mencapai 100 persen, maka jumlah truk armroll saat ini tinggal dikalikan dua. 

"Kalau kita mau 100 persen ya ini kali dua, kan tadi 54 persen kan. Tadi 74, berarti sekitar 150 an unit. Logikanya kan kita jumlah penduduknya banyak, jadi secara fasilitas juga harus banyak," kata Avi. 

Saat ini DLH Kabupaten Malang sedang melakukan berbagai upaya agar pengangkutan sampah di masyarakat bisa 100 persen. Beberapa di antaranya melakukan perbaikan truk armroll dan armada lainnya untuk pengangkutan sampah. "Karena kan ada beberapa yang kita maintenance biar bisa difungsikan biar kita masukkan lagi ke armada," ujar Avi. 

Baca Juga : Edisi Terbatas, Honda Scoopy Kuromi Hadir di Jawa Timur dan NTT – Ekspresif, Lucu, dan Penuh Gaya!

Selain itu, pihaknya akan meniru konsep pengolahan sampah di Bali yakni melalui biopori yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2026 mendatang. Di mana sampah organik yang diproduksi oleh masyarakat dapat dipilah dan dimasukkan ke dalam lubang biopori yang dikhususkan untuk sampah organik. 

"Secara konsep memang seperti di Bali. Jadi intinya kami membiasakan untuk mengurangi sampah organik dengan mengolah sendiri di rumah, tidak sampai lari ke TPA," kata Avi. 

Pasalnya, berdasarkan catatan DLH Kabupaten Malang, beberapa sumber masalah yang ada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) justru muncuk dari timbunan sampah organik yang diproduksi oleh masyarakat. "Karena beberapa sumber masalah yang ada di TPA itu sampah organik. Ketika bisa dikurangi di situ, nanti ada teknologi yang lain seperti maggot dan kompos. Angka organik kita itu sekitar 70 persen, jadi itu akan bisa mengurangi aliran sampah yang ke TPA," jelas Avi. 

Selanjutnya, dengan proses penyadaran kepada masyarakat agar dapat memilah sampah dari rumah akan sangat membantu penanganan sampah di Kabupaten Malang. Kemudian, DLH Kabupaten Malang juga akan berdayakan TPS3R yang sudah ada dan membentuk TPS3R baru di beberapa titik yang berpotensi menbutuhkan, termasuk pemberdayaan Bank Sampah. 

"Jadi ketika semua komponen ini berjalan, dengan fasilitas yang ada pun, insya allah masih bisa tertangani. Target zero waste di tahun 2029 atau sampai akhir masa jabatan Pak Bupati," pungkas Avi.


Topik

Pemerintahan dlh kabupaten malang ahmad dzulfikar nurrahman sampah kabupaten malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Batu Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya