Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Lulusan STIE Malangkucecwara Banyak Terserap Sebelum Wisuda, Kampus Dorong Etika dan Adaptasi AI

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

11 - Oct - 2025, 17:16

Placeholder
Ketua STIE Malangkucecwara, Dr. Benyamin M.M., Ph.D, saat melaksanakan prosesi wisuda mahasiswa (ist)

JATIMTIMES - Bagi ratusan mahasiswa STIE Malangkucecwara Malang, Sabtu (11/10/2025) bukan sekadar hari wisuda, tetapi juga penanda bahwa dunia kerja telah lebih dulu membuka pintu bagi sebagian dari mereka. Dari hasil tracer study internal, average 20 persen lulusan tahun ini telah bekerja bahkan sebelum diwisuda.

“Kalau dirata-rata, setiap angkatan ada 10 sampai 30 persen mahasiswa yang sudah terserap di dunia kerja saat wisuda berlangsung. Rata-rata sekitar 20 persen sudah bekerja lebih dulu,” ungkap Ketua STIE Malangkucecwara, Dr. Benyamin M.M., Ph.D, melalui Wakil Ketua III Dr. Drs. Kadarusman, Ak., M.M., CA.

1

Data itu menjadi bukti konkret bahwa kampus legendaris di Jalan Terusan Candi Kalasan ini tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga kesiapan lulusan menghadapi dunia profesional. Hasil pemantauan kampus menunjukkan tren positif. Dalam tiga bulan pertama setelah wisuda, hasil tracer study sebelumnya menunjukkan 40-60 persen alumni STIE Malangkucecwara telah bekerja. Enam bulan kemudian, angka serapan meningkat hingga 75 persen. “Kami terus melakukan tracer secara berkala untuk memastikan bahwa lulusan kami benar-benar terserap sesuai bidang keilmuannya,” ujar Kadarusman.

3

Momentum wisuda ke-78 ini menjadi refleksi penting: pendidikan ekonomi tidak berhenti di ruang kuliah, tetapi berlanjut di dunia nyata yang menuntut adaptasi cepat dan kemampuan berpikir kritis. Menghadapi derasnya arus teknologi kecerdasan buatan (AI), STIE Malangkucecwara justru memilih berdamai dengan perubahan. Sejak awal 2025, kampus ini menegaskan visinya: “Menjadi perguruan tinggi berorientasi global yang embracing technology berbasis AI.”

1

Namun, seperti ditegaskan Kadarusman, kecanggihan teknologi tak boleh menumpulkan karakter. “Kami tidak melarang mahasiswa menggunakan AI. Justru kami dorong agar mereka memahami dan memakainya dengan cerdas. Tapi kuncinya ada di attitude,” tegasnya.

Itu pula yang menjadi tema Pengembangan Soft Skill Mahasiswa (PSSM) tahun ini: “Attitude Powered AI.” “AI boleh membantu, tapi tidak boleh menggantikan proses belajar. Mahasiswa tetap harus membaca, menganalisis, dan berpikir kritis. AI hanya asisten, bukan guru,” ujarnya menambahkan.

4

Bagi STIE Malangkucecwara, wisuda bukan garis akhir, melainkan titik berangkat menuju masa depan yang menuntut etika, adaptasi, dan kecerdasan digital. Di tengah toga dan senyum para wisudawan, terselip pesan moral: lulusan unggul bukan sekadar yang berijazah, tetapi yang berintegritas dan siap bekerja.

Baca Juga : Arya Rangga: Adik Diponegoro, Pertapa Politik dan Pewaris Semangat Perlawanan

“Setiap tahun kami mengusung dua suasana: resmi dan gembira. Resmi karena ini momen akademik yang sakral, dan gembira karena hari ini selebrasi perjuangan panjang mahasiswa yang sebentar lagi akan kembali ke daerah masing-masing,” tutur Kadarusman.

Wisuda ke-78 STIE Malangkucecwara pun menjadi simbol perubahan paradigma: dari belajar untuk lulus, menjadi belajar untuk terus relevan. Dunia kerja kini tak hanya mencari gelar, tapi mencari manusia yang berpikir, beretika, dan beradaptasi bersama teknologi.

 


Topik

Pendidikan stie malangkucecwara abm kampus sbm lulusan stie malangkucecwara



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Batu Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana