JATIMTIMES - Lamaran El Rumi terhadap kekasihnya, Syifa Hadju, baru-baru ini berhasil mencuri perhatian publik. Momen romantis mereka di Swiss menjadi inspirasi bagi banyak pasangan yang sedang merencanakan langkah besar dalam hubungan mereka. 

Namun di balik keindahan momen lamaran tersebut, ada banyak hal penting yang perlu dipersiapkan sebelum memutuskan untuk melamar pasangan.

Baca Juga : Spektakuler, Sambijajar Carnival Kreativitas Tak Tertandingi di Tulungagung

Lamaran bukan hanya soal keberanian menyatakan cinta, tetapi juga kesiapan mental, emosional, dan finansial untuk melangkah menuju kehidupan pernikahan.

Berikut ini lima hal penting yang harus dipersiapkan sebelum melakukan lamaran, agar momen istimewa kamu berjalan lancar dan berkesan seperti El Rumi dan Syifa Hadju.

1. Introspeksi Diri Sebelum Melangkah

Langkah pertama sebelum melamar adalah melakukan introspeksi diri. Tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar siap menjalani komitmen jangka panjang dalam pernikahan. Coba renungkan kembali seberapa dalam cinta dan komitmen kamu terhadap pasangan, serta kesiapan untuk menghadapi segala dinamika kehidupan berumah tangga.

Persiapan mental seperti ini sering kali dianggap sepele, padahal sangat penting. Dengan memahami diri sendiri lebih baik, kamu akan lebih siap menghadapi berbagai situasi yang mungkin muncul setelah menikah, termasuk saat menghadapi perbedaan pendapat atau masalah rumah tangga.

2. Bangun Komunikasi Terbuka dengan Pasangan

Salah satu fondasi terpenting dalam hubungan yang sehat adalah komunikasi. Sebelum melangkah ke tahap lamaran, pastikan kamu dan pasangan memiliki komunikasi yang jujur, terbuka, dan saling memahami.

Bicarakan tentang harapan, tujuan hidup, hingga pandangan terhadap pernikahan. Apakah kalian punya visi yang sama? Bagaimana cara kalian menyelesaikan masalah? Dengan komunikasi yang kuat, kamu dan pasangan bisa saling memahami serta mempersiapkan diri menuju kehidupan pernikahan yang harmonis.

3. Persiapkan Diri Secara Finansial

Cinta memang penting, tapi tanggung jawab finansial juga tidak kalah krusial. Sebelum melamar, pastikan kamu telah memiliki kondisi keuangan yang cukup stabil. Buatlah rencana keuangan yang jelas, mulai dari biaya lamaran, pernikahan, hingga rencana kehidupan setelah menikah.

Persiapan finansial yang matang akan membantu kamu dan pasangan menghindari stres di kemudian hari. Banyak rumah tangga yang mengalami masalah karena persoalan ekonomi. Jadi, tak ada salahnya mulai menabung dan berdiskusi soal pengelolaan keuangan sejak dini.

Baca Juga : Update Jadwal MotoGP Mandalika Hari Ini, Bezzecchi Terdepan Lagi?

4. Miliki Keberanian dan Rasa Percaya Diri

Melamar seseorang adalah momen besar yang bisa menimbulkan rasa gugup. Karena itu, penting untuk mempersiapkan diri secara mental agar bisa menghadapi momen tersebut dengan tenang dan percaya diri.

Fokuslah pada alasan kuat mengapa kamu ingin menikahi pasanganmu. Dengan begitu, rasa canggung dan takut akan berkurang. Ingat, momen lamaran adalah kenangan yang akan selalu diingat seumur hidup. Jadi, hadapilah dengan hati yang mantap dan keyakinan penuh.

5. Siap Menerima Perubahan

Pernikahan adalah awal dari babak baru kehidupan. Setelah menikah, banyak hal akan berubah — mulai dari gaya hidup, tanggung jawab, hingga cara berpikir. Karena itu, kamu perlu mempersiapkan diri untuk beradaptasi dan tumbuh bersama pasangan.

Kesediaan untuk berubah dan berkembang bersama akan membuat hubungan menjadi lebih sehat dan bahagia. Jangan takut menghadapi perubahan, karena justru di situlah proses pendewasaan diri dan hubungan dimulai.

Melamar bukan hanya tentang momen romantis dan cincin yang berkilau, tapi tentang kesiapan untuk menapaki kehidupan baru bersama orang yang kamu cintai. Dengan melakukan lima persiapan di atas — introspeksi diri, komunikasi yang baik, kesiapan finansial, keberanian, serta kesiapan menghadapi perubahan — kamu bisa menjalani momen lamaran yang berkesan dan penuh makna, seperti El Rumi dan Syifa Hadju.

Siapkah kamu untuk melangkah ke tahap serius dalam hubunganmu? Pastikan semua aspek ini sudah matang sebelum mengatakan, “Will you marry me?”