Presentasi Bupati Malang Dr H Rendra Kresna telah membawa program Contraceptive For Women At Risk (Contra War) masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpar-RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi).
Presentasi dalam rangka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 dilakukan di Ruang Rapat Sriwijaya II Kantor Kemenpar RB, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 69 Jakarta, Selasa (17/7/2018) sore.
Inovasi Pemkab Malang membuat program Contra War sebagai upaya untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di wilayah Kabupaten Malang, semakin mendekati Top 40.
"Contra War atau penggunaan kontrasepsi tepat bagi wanita usia subur berisiko tinggi sebagai inovasi yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) telah masuk Top 90. Setelahnya, akan dinilai ke tahap lain yaitu Top 40 Kemenpar RB, " kata Dr H Rendra Kresna Bupati Malang, Selasa (17/7/2018).
Inovasi tersebut mulai berjalan tahun 2014 dan telah mampu menurunkan AKI-AKB sekitar 50 persen di Kabupaten Malang.
Sebelumnya, kata Rendra dalam paparannya, kurang lebih 60 persen dari total kematian ibu dan bayi baru lahir dialami oleh wanita usia subur beresiko tinggi dengan penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit bawaan dan resiko-resiko tinggi pada kehamilan sebelumnya.
Kondisi inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Malang melalui DPPKB menciptakan program Contra War.
Bupati Malang Rendra Kresna menandatangi banner Top 99 melalui contra war (for MalangTIMES)"Dimana, mengingat segala upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di Indonesia belum memperoleh hasil optimal," ujar Rendra yang sekitar dua puluh menit menyampaikan presentasi di hadapan tim panelis.
Rendra melanjutkan, melalui program Contra War juga telah mencapai angka di bawah target MDG's 2015, yaitu 102 per 100 ribu kelahiran hidup.
"Artinya, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia bukan merupakan hal mustahil lagi," tegas orang nomor satu di Kabupaten Malang yang juga menyatakan rasa terima kasih atas terpilihnya inovasi program Contra War dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpar-RB dan mengikuti penilaian ke tahap Top 40.
Terpilihnya program contra war dalam top 99 dan selangkah lagi menuju top 40 didasarkan pada kebaruan dan keunikannya. Selama ini, program reguler dalam bidang kesehatan hanya menangani ibu hamil yang berisiko dapat mengakibatkan kematian saat hamil, bersalin dan masa nifas serta bayi baru lahir (neonatus).
Sedangkan pendekatan penanganan terhadap wanita usia subur (WUS) sebelum mereka hamil nyatanya belum pernah dilakukan secara khusus. Hal inilah yang disasar oleh program contra war dan ternyata berhasil menurunkan AKI-AKB yang signifikan setiap tahunnya.
"Penemuan dini kasus WUS berisiko tinggi by name, by address, by case serta pelaporan kasus secara realtime. Penanganan kasus risiko tinggi yang juga disasar, telah membuat program ini menjadi berbeda dan tentunya bermanfaat," ujar Rendra.
Berbagai kelebihan contra war tersebut yang membuat Pemerintah Pusat melalui Bappenas menyusun rencana penganggaran Kesehatan Ibu Berbasis Hak Terintegrasi pada DPPKB serta lintas sektor terkait.
"Contra War direncanakan untuk direplikasi bagi kabupaten/kota se-Jatim, bahkan untuk seluruh provinsi. Rencana ini juga telah ditindaklanjuti dengan pelaksanaan training of trainer pelaksanaan program Contra War bagi para Widya Iswara BKKBN provinsi se-Indonesia," terang Rendra yang juga menegaskan dalam pelayanan publik, tidak bisa lagi hanya menyandarkan pada pola standart saja.
"Harus selalu ada terobosan dan inovasi dengan tujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Semakin nyaman, cepat dan masyarakat bisa merasakan negara selalu hadir di tengah persoalan mereka,” pungkas Rendra yang juga didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Malang, Untung Sudarto.
