Musrenbang TSP Kota Malang, Wali Kota: Kinerja Makro Daerah Makin Positif Berkat Peran CSR
Reporter
Irsya Richa
Editor
Dede Nana
30 - Oct - 2025, 03:59
JATIMTIMES - Ratusan orang terdiri dari perangkat daerah, asosiasi, perusahaan, Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) Kota Malang, perusahaan dari swasta, BUMN dan BUMD hadir di Grand Mercure Malang Mirama, Kamis (30/10/2025). Kehadiran mereka penting, karena menjadi momentum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) TSP yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang bertajuk “Kolaborasi Menuju Malang Mbois dan Berkelas”.

Sebelum kegiatan Rekapitulasi Usulan Prioritas Menyusun ini, Forum Pelaksana TSP aktif menjalin sinergi untuk menjembatani kebutuhan pembangunan dengan ketersediaan program TSP dari perusahaan mitra. Mulai dari Rapat Koordinasi Bidang dan Sharing Session Pra Musrenbang.
Baca Juga : Ketua DPRD Kota Blitar Apresiasi Pembentukan Kampung Pancasila di Klampok dan Bendo
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu melakui Sekretaris Bappeda Kota Malang, Tedy Sujadi Sumarna mengatakan Musrenbang TSP memadu selaraskan program tanggung jawab sosial dalam rangka optimalisasi dan sinergi dalam perencanaan pembangunan. Untuk memperkuat kapasitas dan penguatan peran perusahaan pada tanggung jawab sosial perusahaan sebagai mitra pembangunan.
“Sinkronisasi program TSP yang dijalankan perusahaan agar tidak tumpang tindih dan lebih terarah pada prioritas pembangunan daerah serta mengoptimalkan sumber daya dan upaya yang dimiliki perusahaan untuk mendukung pembangunan melalui sinergi dengan pemerintah,” ujar Teddy.
Teddy menjelaskan pada rekapitulasi ini terdapat usulan musrenbang yang belum diakomodir, APBD tahun 2025 sebagai rekomendasi kebutuhan program kegiatan di Kota Malang. Hal ini pentiny untuk dibeberkan pada perusahaan BUMN atau BUMD dan Mitra TSP.
"Untuk saat ini, program TSP masih belum optimal mengakomodir usulan program dari hasil Musrenbang. Usulan Musrenbang yang belum diakomodir APBD tahun 2026, sejumlah 3.811 usulan, dan yang telah diakomodir oleh program TSP hanya sebesar 0,18 persen atau sebanyak tujuh usulan," tetang Teddy.
Forum Pelaksana TSP Kota Malang terdiri dari lima bidang, yakni bidang sosial dan pengentasan kemiskinan, bidang sarana, prasarana, dan lingkungan hidup, bidang UMKM, bidang kesehatan, bidang pendidikan dan pengembangan SDM.
Dalam realisasi program TSP 2024 dibagi menjadi dua, yakni pertama, dari usulan Musrenbang yang tidak diakomodir APBD. Sedangkan, realisasi program CSR sampai dengan bulan Oktober tahun 2025, dibagi menjadi dua. Yakni dari usulan Bank yang tidak diakomodir APBD dan program inisiasi dari perusahaan, meliputi bidang sosial dan pengentasan kemiskinan.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menambahkan capaian kinerja makro daerah makin positif, karena tidak lepas dari peran dunia usaha, TSP/CSR. Sehingga Pemkot Malang berupaya mengoptimalkan pola kemitraan dengan perusahaan agar pelaksanaan CSR semakin berdampak langsung bagi masyarakat.
“Termasuk harapan dukungan dari peran aktif dan pembiayaan alternatif melalui TSP/CSR,” ujar Wahyu.
Menurutnya, koordinasi ke depan tidak hanya akan dilakukan dalam forum resmi, tetapi juga melibatkan pertemuan langsung antara pihak perusahaan dan masyarakat. “Bisa jadi nanti dipertemukan langsung dengan masyarakat supaya tahu apa kebutuhannya, apa yang bisa dibantu,” imbuh Wahyu.
Baca Juga : Wakil Wali Kota Blitar Dilaporkan Soal Utang Kampanye, tapi Dapat Pajero dari APBD
Lebih lanjut, CSR akan diarahkan pada sektor-sektor yang tidak dapat dibiayai melalui skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan mekanisme ini, program yang bersifat mendesak dan membutuhkan penanganan cepat dapat segera diakomodasi melalui dukungan CSR.
"Memang ada beberapa yang tidak bisa menggunakan skema APBD, nanti akan kami masukkan untuk bisa mendapatkan dukungan CSR. Karena CSR ini kan bisa segera, jadi cepat, tepat, mendesak, itu bisa kita lakukan dengan CSR,” tutup mantan Sekda Kabupaten Malang ini.
Sedang dalam kegiatan Bappeda Kota Malang juga memberikan penghargaan secara simbolis diberikan Wahyu kepada usaha dan pendampingan usaha berkelanjutan kepada Top Five Empower Academy yang merupakan program CSR dari Bentul Group dalam mendukung kemandirian disabilitas dan pemberian bantuan sarana untuk disabilitas, lansia, dan komunitas relawan dari forum pelaksana CSR kota Malang.
Serta memberikan sertifikat penghargaan untuk enam perusahaan atas partisipasi dan dukungannya kepada pembangunan kota Malang melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
