Maulid Nabi dan Milad BKPRMI di Makam Bung Karno, Wali Kota Blitar Ajak Perkuat Ukhuwah dan Kebangsaan

10 - Sep - 2025, 07:35

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, menabur bunga di pusara Bung Karno saat ziarah dan doa bersama memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW serta Milad ke-48 BKPRMI Blitar, Selasa (9/9/2025). (Foto: Bagian Umum Setda Kota Blitar)

JATIMTIMES - Makam Bung Karno kembali menjadi pusat denyut spiritual dan kebangsaan. Selasa (9/9/2025), ribuan santri, ustaz, ustazah, guru TPA dan TPQ, hingga tokoh agama se-Blitar raya berkumpul dalam suasana khidmat. 

Mereka bersalawat, berziarah, dan memanjatkan doa bersama dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Milad ke-48 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Blitar.

Baca Juga : Merasa Terzalimi? Amalkan Doa Nabi Musa dan Nabi Yunus Ini, Insyaallah Dilindungi Allah

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Kehadirannya disambut hangat. Lantunan salawat menggema dari ratusan jamaah, sementara santri-santri cilik berjajar rapi, menyalami sang wali kota dengan penuh antusias. Kehangatan itu membuat suasana semakin terasa akrab dan sarat kekeluargaan.

Menurut Mas Ibin, doa bersama di Makam Bung Karno ini bukan sekadar tradisi rutin. Ia menegaskan, momen Maulid Nabi sekaligus Milad BKPRMI menjadi ruang untuk memperkuat ukhuwah di kalangan santri, guru mengaji, serta masyarakat Blitar pada umumnya. “Kegiatan ini bukan hanya penghormatan terhadap Bung Karno sebagai Bapak Bangsa, tapi juga ikhtiar spiritual kita untuk memohon keberkahan bagi Kota Blitar dan seluruh warganya,” ujarnya.

Mas Ibin menambahkan, doa bersama di pusara Sang Proklamator mengandung makna mendalam. Bagi dirinya, kegiatan ini adalah pengingat bahwa nilai perjuangan yang diwariskan Bung Karno tetap relevan dan harus terus dirawat. Ia menyebut, semangat religius dan kebangsaan yang tumbuh dari peringatan semacam ini menjadi penopang penting bagi perjalanan pembangunan di Kota Blitar.

“Nilai perjuangan Bung Karno tidak boleh hanya dikenang, tetapi juga dihidupkan dalam setiap langkah pembangunan kita. Dari sinilah kita belajar bahwa religiusitas dan kebangsaan bisa berjalan beriringan,” ujar Mas Ibin.

Doa bersama

Kegiatan yang dipadu antara tradisi keagamaan dan penghormatan pada nilai kebangsaan itu menegaskan identitas Blitar sebagai kota yang sarat sejarah. Para santri yang hadir tampak larut dalam doa. Para guru TPQ dan ustazah memimpin bacaan tahlil dengan khidmat. Sesekali terdengar isak tangis haru dari jamaah yang larut dalam suasana spiritual.

Wali Kota Blitar juga menyampaikan apresiasi kepada BKPRMI yang konsisten menjaga kiprah dakwah di kalangan generasi muda. Menurutnya, peran guru ngaji dan santri sangat vital dalam menjaga moral dan karakter generasi. “Guru ngaji dan santri memiliki peran penting membentengi generasi muda dari pengaruh negatif. Dari merekalah kita berharap tumbuh generasi yang berakhlak sekaligus mencintai tanah air,” katanya.

Mas Ibin berharap semangat keagamaan dan kebangsaan terus tumbuh di tengah masyarakat Blitar. Baginya, pembangunan tidak hanya diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga penguatan nilai spiritual dan sosial. Kehidupan religius yang harmonis, ditopang silaturahmi antarwarga, adalah fondasi bagi lahirnya masyarakat yang kuat dan berkarakter.

Baca Juga : Truk Muatan Pasir Nyungsep Akibat Jembatan Ambruk, Sempat Ikuti Petunjuk Google Maps

Sementara itu, suasana doa bersama semakin semarak saat ribuan jamaah menengadahkan tangan, memohon keberkahan. Aroma bunga tabur menyatu dengan lantunan doa yang menggema di kompleks makam. Dari wajah-wajah para santri tampak semangat religius yang bersinar. Momentum ini sekaligus menunjukkan betapa kuatnya tradisi religius masyarakat Blitar.

Dalam kesempatan itu, Mas Ibin menekankan kembali pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, Maulid Nabi adalah pengingat bahwa ajaran Islam yang rahmatan lil alamin harus terus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. “Kita berharap Blitar bisa terus menjadi kota yang religius, damai, dan penuh dengan nilai kebersamaan,” ujarnya.

Perayaan Milad ke-48 BKPRMI ini, lanjutnya, menegaskan kiprah organisasi pemuda masjid dalam membangun jembatan ukhuwah. Dengan doa bersama di pusara Bung Karno, pesan yang hendak ditegaskan adalah pentingnya sinergi antara nilai religius dan semangat kebangsaan. Keduanya, kata Mas Ibin, tidak boleh dipisahkan karena saling melengkapi.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembacaan doa keselamatan bagi Kota Blitar. Wajah jamaah tampak sumringah. Santri-santri kecil yang sejak awal tertib, tampak berbaris sambil mengumandangkan salawat. Momen ini menegaskan bahwa pembangunan Blitar tidak hanya ditopang kerja-kerja fisik, tetapi juga kekuatan spiritual dan sosial.

Bagi Pemkot Blitar, kegiatan ini menjadi cermin narasi kemajuan kota: menumbuhkan harapan, memperkuat kebersamaan, dan merawat identitas. Mas Ibin menegaskan, “Doa dan ukhuwah adalah fondasi. Dari sinilah kita membangun Blitar sebagai kota yang religius, bersejarah, sekaligus penuh semangat kebangsaan.”