Polisi Tuding Angin yang Bawa Gas Air Mata Masuk Kampus Unisba Bandung

Reporter

Binti Nikmatur

02 - Sep - 2025, 11:37

Momen mobil polisi masuk di kawasan Tamansari, Kota Bandung pada pukul 23.37 WIB, Senin (1/9/2025) malam. (Foto: X)

JATIMTIMES - Situasi ricuh terjadi di sekitar Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Senin (1 September 2025) malam hingga Selasa (2 September 2025) dini hari. Aparat kepolisian dikabarkan menembakkan gas air mata ke arah massa mahasiswa yang berada di kawasan Tamansari, Kota Bandung.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak mobil polisi berada di sekitar Tamansari Unisba pada pukul 23.37 WIB. Video lain memperlihatkan mahasiswa panik berlarian ketika gas air mata ditembakkan. Sejumlah mahasiswa terlihat berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam gedung untuk evakuasi.

Baca Juga : Poster 17+8 Tuntutan Rakyat Didominasi Warna Pink dan Hijau, Ini Maknanya

Presiden Mahasiswa Unpas, Ridho Dawam, menjelaskan bahwa sebelumnya mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Senin siang. Kampus Unpas dan Unisba kemudian dijadikan titik evakuasi massa aksi.

Ridho menyebut polisi masuk ke area kampus Unpas sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, aparat menembakkan puluhan gas air mata ke arah mahasiswa, termasuk ke posko medis, titik evakuasi, dan sekretariat UKM.

"Akibat serangan tersebut, banyak mahasiswa mengalami sesak napas, luka, hingga trauma," kata Ridho, dikutip Tempo, Selasa (2/9/2025). 

Ia menambahkan, aparat juga melakukan penyisiran ke area kampus. Meski begitu, Ridho belum mendapat informasi resmi apakah ada mahasiswa yang ditahan. Ia mengaku masih terus memantau perkembangan situasi di lapangan.

Saat ini, aktivitas kampus disebut belum sepenuhnya kondusif. Beberapa mahasiswa korban gas air mata masih dalam tahap pemulihan.

Soal gas air mata yang ditembakkan ke Unisba dan Unpas, Polda Jawa Barat menyampaikan versi berbeda soal insiden ini. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, gas air mata ditembakkan setelah ada serangan bom molotov yang diduga dilakukan kelompok berpakaian hitam.

“Pada saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga merupakan kelompok anarko. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil anarkis,” kata Hendra, dikutip dari Antara, Selasa (2/9/2025). 

Hendra menuturkan, kelompok tersebut kemudian melempar bom molotov ke arah petugas dan kendaraan, termasuk mobil rantis Brimob. Atas situasi itu, aparat menembakkan gas air mata ke jalan raya.

Baca Juga : Acil Bimbo Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun, Adhisty Zara Berduka

“Tim kemudian menembakkan gas air mata ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke arah parkiran Unisba. Inilah yang kemudian dijadikan bahan provokasi oleh kelompok anarko, untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas,” jelasnya.

Hendra menegaskan, informasi di media sosial yang menyebut aparat masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, hingga menembakkan gas air mata ke dalam area kampus adalah tidak benar.

“Jarak petugas dengan kampus kurang lebih 200 meter dari kampus Unisba. Tidak ada pula tembakan gas air mata yang diarahkan ke kampus, semuanya diarahkan ke jalan raya, tempat kelompok berpakaian hitam berkumpul,” kata dia.

Setelah kondisi di Tamansari berangsur terkendali dan kelompok berpakaian hitam bubar, patroli gabungan TNI-Polri melanjutkan pengamanan ke titik lain di Kota Bandung.

“Tuduhan bahwa aparat menyerang lebih dahulu adalah tidak benar. Justru kami melakukan patroli dialogis untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Barat,” pungkas Hendra.