Sal Priadi Rilis Lagu Malang Suantai Sayang: Surat Cinta untuk Kota Kelahiran
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
15 - Aug - 2025, 10:39
JATIMTIMES - Musisi sekaligus penulis lagu, Sal Priadi, resmi merilis karya terbarunya berjudul "Malang Suantai Sayang". Lagu ini menjadi bentuk penghormatan dan rasa cinta Sal kepada kota kelahirannya, Malang, yang telah membesarkan dirinya. Ide pembuatan lagu ini berawal dari pengalaman sederhana Sal saat pulang kampung.
"Kepikiran bikin lagu ini awalnya gara-gara pas aku pulang ke Malang trus mau bikin Instagram Story, lalu cari-cari backsound gak nemu gitu yang cocok. Sementara, kalo kita pergi ke Yogya gitu misalnya, banyak banget nemu lagu-lagu yang cocok, yang nyeritain kota Yogya. Nah dari situ akhirnya aku kepikiran bikin sendiri aja lagu tentang Kota Malang," jelas Sal.
Baca Juga : Wastra Nusantara Jadi Dress Code Resmi Upacara HUT ke-80 RI, Ini Maknanya
Pelantun lagu "Gala Bunga Matahari" itu menyadari banyak kota di Indonesia yang punya lagu ikonik, seperti Yogyakarta yang diabadikan KLA Project dan Adhitya Sofyan, Jakarta yang digambarkan Seringai dan Kunto Aji, hingga Surabaya yang dipotret lewat musik Silampukau. Menurutnya, Malang pun layak memiliki karya yang bisa menjadi identitas musikal.
Tak banyak yang tahu, Sal Priadi menghabiskan masa mudanya di Malang. Di kota inilah ia memulai karier musiknya. Tak heran jika lirik lagunya begitu personal, salah satunya berbunyi:
"Kupersembahkan Malang dengan penuh keterusterangan
Tidak ada yang perlu kau takutkan kecuali kau habiskan siangmu di jalan Kawi
Gendutlah kau gendut, jatuhlah hatimu
Bila setelah itu kau kejar, pergi ke bukit-bukit
Lihat apa di sana? lihat sunset yang cantik…" 
Proses produksi "Malang Suantai Sayang" melibatkan banyak rekan Sal, seperti Nino Bukir (kendang), Juan Mandagie (string arranger), Mario Lasar (violin), Nonni Betania (violin), Galih Yoga (viola), Jonathan William (cello), Natania Karin (backing vocal), dan Agustin Oendari (backing vocal).
Sementara lagu ini direkam di Roemah Iponk, Karawaci, dengan proses mixing dan mastering oleh Ivan Gojaya dan Irene Edmar.
Resmi rilis pada 15 Agustus 2025 di berbagai platform digital, Sal juga meluncurkan video lirik yang tayang di YouTube. Video ini mengambil latar kawasan pertokoan Kayutangan, Malang, dan melibatkan banyak Arek-arek Malang dari berbagai latar belakang.
"Iya, aku banyak melibatkan anak-anak Malang di sini, karena aku liat kapasitasnya sudah cukup mumpuni. Mulai dari tim kreatif, foto, video, sampai promosi semuanya dikerjakan oleh anak-anak Malang," kata Sal.
Video lirik ini digarap Rizky Boncell sebagai sutradara, dibantu Anya Anggarda dan Revi Prasetyo sebagai produser, serta Rexi Tegar Pratama sebagai DOP. Sal juga mengajak sejumlah kawan lama, seperti Agus Moron (Primitive Chimpanzee), Galih Babi (Brigade07), Izad (skateboarder), Amin Sumantri (aktor/seniman), Jeje Kwan (solois), dan komunitas FUFUFU FRIENDS MALANG RAYA.
Baca Juga : Perda Pajak di Jombang Direvisi Usai Ramai PBB Naik Ugal-ugalan
Suasana video dibuat hangat dan santai, dengan mural serta graffiti karya McEvan dkk. Sal menyebut konsep ini sesuai dengan karakter kota Malang.
"Kota ini memang betul-betul suantai, sayang. Banyak orang yang bilang itu slow living. Apalagi itu baru terasa kalau kita pindah ke Jakarta gitu misalnya, dengan pace yang begitu cepat. Nah pas aku pulang ke Malang itu baru terasa slow living-nya," ujarnya.
Bagi Sal, "Malang Suantai Sayang" tak hanya untuk warga Malang, tetapi juga perantau dan wisatawan. Momen rilisnya pun bertepatan dengan musim libur panjang dan kedatangan mahasiswa baru.
"Semoga dari lagu ini semakin banyak lagi yang mengenal kota Malang. Dari promo lagu ini saja aku udah menerima banyak pesan [dari penggemar] yang bilang kalau mereka belum pernah sekali pun ke kota Malang dan jadi tertarik untuk pergi berkunjung ke sana," harapnya.
Sal ingin lagunya menjadi pintu masuk untuk jatuh cinta pada Malang. "Aku pingin para pendengar bisa menikmati kota Malang sebaik-baiknya. Mungkin bisa berawal dari menyukai lagu ini, lalu pelan-pelan mulai mencintai kota Malang. Aku juga berharap orang-orang Malang yang merantau di luar sana punya kebanggaan tersendiri kalau mereka pernah lahir dan tumbuh dari kota ini…" kata Sal.
Pada akhirnya, seperti yang Sal tulis dalam lagunya, “…dan tempat suantai itu, menyimpan banyak cerita.”
