JATIMTIMES - Pergantian tahun identik dengan berbagai aktivitas luar ruangan, mulai dari ibadah, wisata, hingga perayaan malam Tahun Baru. Namun, masyarakat perlu bersiap menghadapi cuaca yang kurang bersahabat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan masih berpeluang terjadi di banyak wilayah Indonesia hingga awal Januari 2026.
Baca Juga : Tak Melulu Bakar-Bakaran, Ini 10 Ide Menu Tahun Baru yang Bikin Acara Makin Hangat
BMKG menyebut kondisi cuaca nasional saat ini masih dipengaruhi oleh kombinasi faktor atmosfer skala regional dan global. Dampaknya, pembentukan awan hujan masih cukup intens di berbagai daerah.
Secara umum, cuaca diperkirakan didominasi kondisi berawan hingga hujan ringan, meski beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengingatkan masyarakat agar tidak lengah meskipun situasi cuaca dinilai relatif terkendali. Menurutnya, pola cuaca pada periode akhir tahun cenderung cepat berubah sehingga membutuhkan kewaspadaan ekstra.
“BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Perencanaan aktivitas, terutama perjalanan dan kegiatan di luar ruangan, perlu disesuaikan dengan perkembangan cuaca,” ujar Faisal, dikutip dari keterangan resmi BMKG, Selasa (30/12/2025).
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, meningkatnya potensi hujan tidak terlepas dari pengaruh La Niña lemah yang terjadi bersamaan dengan fase Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Kondisi ini memperbesar peluang terbentuknya awan hujan di wilayah Indonesia.
Selain faktor tersebut, aliran angin monsun Asia, suhu muka laut yang hangat, serta aktifnya gelombang atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator turut memperkuat dinamika cuaca.
Keberadaan Siklon Tropis Grant di Samudra Hindia selatan Bengkulu dan Siklon Hayleyl di selatan Nusa Tenggara Barat juga berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan, meski tidak berdampak langsung ke daratan.
BMKG mencatat, pada rentang 29 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat. Di waktu yang sama, risiko angin kencang juga perlu diwaspadai di sejumlah wilayah akibat menguatnya perbedaan tekanan udara.
Baca Juga : Polda Jatim Amankan Samuel dan Oknum Ormas yang Usir Paksa Nenek Elina
Untuk wilayah lain, cuaca umumnya diprakirakan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang berpeluang turun di Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, serta sebagian besar Papua.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG menetapkan status Siaga terhadap potensi hujan lebat di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat. Adapun potensi angin kencang diperkirakan dapat terjadi di Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua Selatan.
BMKG menegaskan bahwa prakiraan cuaca dapat berubah seiring perkembangan kondisi atmosfer. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Untuk mendukung kelancaran perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru, BMKG juga menghadirkan layanan Digital Weather for Traffic (DWT). Layanan ini memungkinkan masyarakat memantau kondisi cuaca sepanjang jalur perjalanan secara real time melalui aplikasi InfoBMKG maupun laman resmi BMKG.
Informasi terbaru terkait prakiraan cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui situs resmi BMKG, aplikasi InfoBMKG, serta akun media sosial @infobmkg.
