JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu tengah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tanggap bencana. Kali ini sasarannya adalah di lingkungan pendidikan. Senin (15/12/2025), wali murid, guru, dan tenaga kependidikan (Tendik) Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal 03 Batu dibekali materi pengurangan risiko bencana di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.
"Untuk kegiatan sosialisasi hari ini, materi yang disampaikan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang terjadi di Kota Batu seperti gempa bumi, banjir dan tanah longsor," ujar Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu Suwoko, Senin (15/12/2025).
Baca Juga : Bupati Sanusi Apresiasi Pembangunan Masjid Ar-Rahman Ngajum: Wujud Nyata Gotong Royong Masyarakat
Suwoko merincikan, ada sebanyak 21 wali murid, 3 guru, serta 1 tenaga kependidikan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 03 Batu yang terlibat dalam sosialisasi itu. Materi sosialisasi meliputi pengenalan jenis-jenis bencana, dan langkah-langkah kesiapsiagaan. "Serta peran keluarga dan sekolah dalam membangun budaya sadar bencana sejak dini," tambahnya.
Sosialisasi diberikan kepada wali murid dan tenaga pendidik agar memiliki pengetahuan dasar dalam menghadapi situasi darurat bencana. Baik di lingkungan sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
"Diharapkan upaya ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya orang tua dan pendidik, dalam upaya pengurangan risiko bencana serta mewujudkan Kota Batu yang tangguh dan siap menghadapi bencana," tutupnya.
Untuk diketahui, Kota Batu masih menjadi daerah dengan kerawanan bencana tinggi. Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kota Batu pada Senin (1/12/2025) memaparkan, mencatat, ada 196 bencana terjadi di Kota Batu pada periode Januari-November 2025. Bencana alam mendominasi dengan tanah longsor menjadi catatan kejadian terbanyak sepanjang tahun.
Baca Juga : Polisi Libatkan DPKPCK Kabupaten Malang Tangani Dugaan Penipuan Perumahan Ilegal
Di mana bencana alam mendominasi dengan 186 kejadian. Sebanyak 21 kejadian merupakan bencana banjir, 41 kejadian cuaca ekstrem, 123 tanah longsor dan 1 kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan kejadian bencana non alam 10 kejadian, yaitu kebakaran gedung dan pemukiman.
Dari segi sebaran kejadian, Kecamatan Bumiaji mencatat peristiwa terbanyak dengan 93 kejadian. Sementara Kecamatan Batu 73 kejadian, dan Kecamatannya Junrejo 30 kejadian. Dampak bencana menyebabkan adanya korban, kerusakan maupun kerugian pada sektor rumah, sosial ekonomi, pelayanan dasar serta prasarana dan sarana vital.
