JATIMTIMES - Aktivitas lahar Gunung Semeru kembali memicu letusan sekunder di aliran Sungai Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Peristiwa ini menimbulkan asap putih pekat yang menyelimuti area Jembatan Besuk Kobokan hingga membuat jarak pandang menurun drastis.
Banjir lahar yang meluncur dari arah puncak membawa material vulkanik panas sehingga memunculkan letusan sekunder. Dalam video yang dibagikan petugas dan diunggah akun @lumajangsatu, terlihat kepulan asap tebal bergerak menutupi jembatan.
Baca Juga : Heboh, Gus Yahya Diminta Mundur dari Kursi Ketum PBNU, Ada Apa?
Menurut petugas yang merekam video, jembatan ditutup sejak Sabtu (21/11) pukul 16.10 WIB. “Perkembangan situasi untuk jembatan GeladakPerak Besok-Kobokan pukul 16.10 WIB pada tanggal 21 November 2025 sementara masih tertutup oleh hujan abu,” ungkap petugas tersebut.
Ia juga mengimbau seluruh pengendara agar tidak memaksakan diri melintas. “Diimbau untuk pengendara roda 2 maupun roda 4 jangan melewati jembatan dulu, diimbau untuk berhenti,” tambahnya.
Tak hanya asap, abu vulkanik juga bertebaran dan menempel di kendaraan yang melintas. Kondisi itu membuat pengguna jalan harus ekstra waspada. “Asapnya tebal dan mengakibatkan abu vulkanik beterbangan di jembatan Besuk Kobokan,” ujar petugas.
Letusan sekunder ini sendiri terjadi akibat material hasil erupsi Semeru yang masih panas kembali terpicu oleh aliran lahar yang turun dari puncak.
Baca Juga : Dinas PU SDA Kabupaten Malang Sediakan Pelaporan Digital, Tinggal Kirim Foto Kerusakan hingga Bencana
Sementara itu, jembatan Besuk Kobokan baru akan dibuka setelah letusan sekunder dan kepulan asap mereda. Hingga berita ini diturunkan belum ada update informasi terkait dampak letusan sekunder di aliran Sungai Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang tersebut.
