JATIMTIMES - Satu per satu fasilitas penunjang pendidikan untuk Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 Kota Batu diterima dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Di antaranya ialah smart b2oard atau papan pintar untuk digitalisasi pembelajaran.
"Kalau untuk smart board tiba pada 6 November 2025, 3 hari lebih dulu dibanding laptop untuk siswa," ungkap Kepala SRMP 14 Kota Batu Yulianah saat ditemui JatimTIMES, belum lama ini.
Baca Juga : DPR, Wali Kota Eri Cahyadi, dan DPRD Surabaya All Out Kawal Sengketa Eigendom hingga Tuntas
Pihaknya juga telah melakukan uji coba perangkat tersebut secara menyeluruh sebelum nantinya dipasang di masing-masing kelas. Dikatakannya, bantuan smart board tersebut juga menyesuaikan jumlah rombongan belajar (rombel). "Jumlahnya menyesuaikan rombel, di enam kelas," ujar Yulianah.
Saat ini, sedang pemasangan smart board di kelas-kelas. Setelah smart board dan laptop, kata Yulianah, sudah tidak ada perangkat elektronik lagi yang akan disalurkan.
"Jadi, untuk elektronik ini semuanya sudah datang. Baik smart board yang ada di kelas jang jadi papan tulis digital itu, lalu laptopnya sudah datang semua untuk siswa," kata mantan guru SMPN 1 Batu itu.
Selain elektronik, perangkat memasak untuk juru masak juga sudah tiba. Kini, tinggal menyisakan beberapa perlengkapan siswa. Utamanya seragam yang masih belum lengkap. Berdasarkan informasi yang ia peroleh, baru bisa diterima jelang awal semester berikutnya.
Sebagaimana diberitakan JatimTIMES, selain smart board, SRMP Kota Batu juga menerima laptop untuk siswa sejumlah 149 unit. Saat ini pihak sekolah tengah mengebut untuk melakukan aktivasi.
Baca Juga : Lima Terduga Pelaku Pengeroyokan Personel Band Underground di Kota Batu Ditangkap, Enam Masih Buron
Sekolah diminta melakukan aktivasi seluruh fitur sebelum dipakai dalam pembelajaran. Pihak SRMP 14 Kota Batu menugaskan dua tenaga IT dan menarget sekitar 10 unit selesai aktivasi per hari. Sementara prosesnya memakan waktu sekitar 1,5 jam untuk satu unit laptop. Selain itu, tim IT Sekolah melakukan pengecekan fisik perangkat.
Menurut Yulianah, kemungkinan laptop-laptop tersebut baru digunakan pada semester baru tahun depan. Sebab, durasi aktivasi yang panjang harus berkejaran dengan jadwal akademik yang padat. Terlebih menjelang akhir tahun, siswa akan menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) dan kemudian libur panjang.
