JATIMTIMES – Upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi anak kembali mendapat dorongan baru. Pada Kamis pagi, 13 November 2025, Polres Blitar bersama Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan.
Peluncuran program yang terhubung langsung dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), ini dihadiri jajaran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi.
Baca Juga : Keramik Milan, Habitat, dan Herkules Kini Lebih Hemat: Graha Bangunan Beri Potongan Harga dan Bonus Hadiah
Acara berlangsung di balai desa setempat dan dihadiri para pendidik dari berbagai satuan pendidikan di Kecamatan Kademangan. Sejumlah sekolah yang terlibat antara lain SMKN 1 Kademangan Blitar, SMP Imam Syafi’i Blitar, SDN Jimbe 02 dan 03 Blitar, SD Imam Syafi’i Blitar, SDI Lukmanul Hakim Blitar, serta TK Dharma Wanita 01 dan 02 Jimbe. Kehadiran mereka menegaskan peran sekolah sebagai garda terdepan dalam memastikan layanan gizi tersalurkan kepada para siswa.
Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Polres Blitar dan YKB. Ia mengatakan bahwa kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti bahwa pembangunan manusia tidak dapat digerakkan oleh satu pihak saja. Menurutnya, kerja bersama pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat adalah fondasi penting dalam menyiapkan generasi masa depan yang sehat serta berdaya saing.
Supriadi menegaskan bahwa penyediaan makanan bergizi bagi anak adalah investasi jangka panjang. Ia menyebutkan bahwa program SPPG selaras dengan agenda pembangunan Kabupaten Blitar, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. “Ini bukan hanya soal makanan gratis, tetapi tentang menyiapkan SDM unggul,” ujarnya.
Dukungan pemerintah daerah juga terlihat kuat. Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, MM., yang hadir dalam peresmian SPPG Jimbe, menyampaikan keyakinannya bahwa kolaborasi seperti ini akan mempercepat implementasi Program MBG di seluruh wilayah Kabupaten Blitar. Ia menuturkan bahwa pelibatan berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah hingga BUMDes, merupakan model yang efektif. Menurutnya, pendekatan semacam itu membuat layanan gizi lebih berkelanjutan dan sesuai kebutuhan lokal.
Rijanto menyatakan bahwa Kabupaten Blitar memiliki ketahanan pangan yang memadai sebagai basis pelaksanaan program gizi skala besar. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah siap mengawal implementasi MBG agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh anak di Kabupaten Blitar. “Dengan kekuatan pangan lokal dan semangat kolaborasi, kami optimistis kebutuhan nutrisi anak-anak dapat terpenuhi,” ucapnya dalam sambutan yang direspons positif oleh para peserta acara.
Di sisi lain, Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, SIK, M.Si., memaparkan konsep operasional SPPG yang digagas Polres dan YKB. Ia menjelaskan bahwa SPPG Jimbe akan menjalankan ekosistem pangan yang berpihak pada lokalitas. Arif menyebutkan bahwa bahan baku makanan akan disuplai dari BUMDes maupun para peternak dan petani lokal. Pola ini menurut dia tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa.
Ia menambahkan bahwa aspek keamanan nutrisi menjadi prioritas utama. Polres Blitar menerapkan Spirulity Food Test pada setiap menu yang disiapkan sebelum dibagikan kepada anak-anak. Arif mengatakan langkah itu dilakukan untuk memastikan kualitas gizi tetap terjaga dan menghindari potensi keracunan pangan. “Kami ingin anak-anak tidak hanya kenyang, tetapi aman dan mendapatkan nutrisi terbaik,” ujarnya dalam penjelasan kepada peserta launching.
Baca Juga : Ketua Frksi Gerindra DPRD Banyuwangi Akui Kesalahan, Cabut Pernyataan 80 Persen Kades di Banyuwangi Korupsi
Pelaksanaan SPPG Jimbe ini juga diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Blitar. Sinergi yang dibangun Polres, YKB, dan pemerintah daerah dinilai sebagai praktik baik dalam pengelolaan program gizi berbasis komunitas. Selain menggerakkan ekonomi lokal, keterlibatan sekolah dan tokoh masyarakat menjadi faktor penting agar layanan gizi berjalan tepat sasaran.
Ketua DPRD Supriadi kembali menekankan bahwa program seperti ini memiliki relevansi besar dengan agenda pembangunan nasional dan daerah. Ia mengatakan bahwa DPRD akan terus mendorong penguatan kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas gizi dan pendidikan. Menurutnya, keberhasilan Program MBG akan menjadi pijakan penting dalam menyiapkan generasi produktif pada dua hingga tiga dekade mendatang.
Dalam keterangan penutupnya, Supriadi menegaskan komitmen DPRD untuk mendukung penuh berbagai inisiatif yang menyasar peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut kolaborasi Polres–YKB–Pemda ini sebagai contoh konkret pelayanan publik yang inovatif dan berorientasi hasil. “Kami di DPRD melihat SPPG ini sebagai fondasi penguatan SDM unggul Kabupaten Blitar,” ujarnya seraya berharap program ini dapat terus diperluas.
Kegiatan launching SPPG Jimbe ditutup dengan peninjauan fasilitas dapur dan area distribusi makanan. Para tamu melihat langsung proses penyusunan menu bergizi yang dikelola tenaga pengolah dan relawan lokal. Program ini akan berjalan bertahap mengikuti jadwal sekolah dan kebutuhan gizi anak.
Beroperasinya SPPG Jimbe menegaskan komitmen Kabupaten Blitar dalam menghadirkan layanan publik yang berpihak pada generasi muda. Kolaborasi Polres, YKB, pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat menunjukkan bahwa pembangunan manusia hanya dapat dicapai melalui kerja bersama. Program ini menjadi penanda bahwa pembangunan tidak berhenti pada infrastruktur, tetapi berfokus pada peningkatan kualitas manusia.
