Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Kalender Jawa Kamis Pon 23 Oktober 2025: Awas! Jangan Bepergian Jauh

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

23 - Oct - 2025, 06:45

Placeholder
Ilustrasi bepergian jauh. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Kamis (23/10/2025) dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan pasaran Pon. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 1 Jumadilawal 1959 tahun Dal, berada dalam Wuku Warigalit, serta memiliki weton Kamis Pon dengan jumlah neptu 15 (Kamis = 8, Pon = 7).

Dalam kepercayaan Jawa, hitungan weton menggambarkan watak, rezeki, jodoh, hingga pantangan hidup seseorang. Banyak masyakat terutama Jawa yang menghitung weton untuk menentukan hari penting, seperti pindahan rumah atau menikah. 

Baca Juga : Peringatan HSN di Jatim, Khofifah dan Gus Iqdam Singgung Peran Santri untuk Indonesia

Orang yang lahir pada Kamis Pon dikenal multi talenta, suka menolong, dan memiliki semangat kuat untuk terus berkembang, baik secara lahir maupun batin. Pemilik weton ini biasanya memiliki tujuan hidup yang jelas serta tidak mudah menyerah dalam mengejar cita-cita.

Namun di sisi lain, Kamis Pon juga memiliki sisi hati-hati yang berlebihan. Kadang muncul rasa curiga atau sulit mempercayai orang lain. Dalam beberapa situasi, pemilik weton ini juga dikenal suka memamerkan kekayaan atau kemampuan diri, bukan karena sombong, tetapi karena ingin diakui atas kerja kerasnya.

Menurut primbon Jawa, Pangarasan dari Kamis Pon adalah Lakuning Srengenge, yang berarti “laku seperti matahari”. Artinya, Kamis Pon berwatak terang, berwibawa, dan mencerahkan lingkungan sekitar. Orang dengan weton ini sering menjadi panutan, mudah menginspirasi, dan membawa energi positif bagi orang lain.

Sementara Pancasuda dari weton ini adalah Satriya Wirang, menggambarkan pribadi yang berbudi luhur namun kerap mengalami ujian berupa rasa malu atau dipermalukan. Dalam kehidupan sosial, hal ini bisa berarti pemilik weton Kamis Pon sering disalahpahami atau tidak dihargai sebagaimana mestinya, meski niatnya baik.

Hari Kamis Pon kali ini berada dalam Wuku Warigalit, yang memiliki simbol dewa Sang Hyang Asmara, yakni sosok rupawan yang melambangkan cinta dan pesona. Karena pengaruh ini, orang dengan weton hari ini cenderung menarik perhatian banyak orang, baik dalam urusan sosial maupun asmara.

Namun, pengaruh Sang Hyang Asmara juga membawa sisi emosional, di antaranya mudah cemburu, sensitif, dan terkadang sulit dimengerti. Dalam hubungan asmara, pria yang terpengaruh wuku ini sering kali memiliki keinginan untuk menikah lagi atau mencari perhatian lebih, sementara wanita dengan wuku ini dikenal memesona dan disukai banyak orang, meski cenderung posesif.

Simbol alam dari Wuku Warigalit adalah pohon Sulastri, yang berarti cantik dan disenangi banyak orang, serta burung Kepodhang, yang melambangkan sifat cemburuan dan tidak suka berkerumun. Arah keberuntungan wuku ini adalah menghadap candi, yang bermakna prihatin, introspektif, dan penuh perenungan.

Orang yang berada di bawah pengaruh Warigalit umumnya berambisi besar dan tekun dalam mengejar tujuan. Apa pun yang diinginkan akan diusahakan sampai berhasil. Namun, primbon juga mengingatkan bahwa orang dengan weton ini mudah tersangkut perkara jika tidak berhati-hati, terutama dalam urusan hukum atau pergaulan sosial.

Baca Juga : Peringati Hari Santri, Mas Ibin: Jangan Lupa, Kemerdekaan Indonesia Diperjuangkan Ulama dan Santri

Dalam hitungan Jawa, Kamis Pon kali ini juga disebut sebagai Warigamis, yakni hari taliwangke yang jatuh di Wuku Warigalit pada Kamis. Hari ini dianggap sebagai waktu yang harus diwaspadai karena diyakini ada energi negatif yang “mengintai dari atas”. Weton pada Wuku ini dianjurkan untuk tidak terlena dan tidak bepergian jauh. 

Masyarakat Jawa percaya, selama tujuh hari ke depan sebaiknya tidak melakukan aktivitas di ketinggian, seperti memanjat atap, naik menara, atau memperbaiki genting. Primbon menyebut masa ini sebagai “kala ana ing dhuwur”, yang berarti posisi energi buruk sedang menggantung di atas.

Karenanya, segala urusan penting yang berkaitan dengan tempat tinggi sebaiknya ditunda sementara waktu. Hal ini diyakini dapat mencegah musibah atau celaka yang mungkin terjadi tanpa disangka-sangka.

Profesi yang dianggap cocok untuk weton ini antara lain, akuntan, bendahara, manajer keuangan atau perbankan dan onsultan bisnis atau pengusaha. 

Dalam urusan asmara, primbon Jawa menyebutkan bahwa Kamis Pon paling serasi dengan pasangan yang memiliki neptu 14 atau 18, seperti Rabu Pon, Jumat Kliwon, Sabtu Pahing, dan Minggu Pahing. Sebaliknya, hubungan dengan sesama pemilik Kamis Pon (neptu 15) sebaiknya dihindari karena berpotensi sering berselisih atau saling bersaing dalam hubungan.


Topik

Serba Serbi kalender jawa weton kamis pon weton kamis pon



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Batu Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi