Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Acara Xpose Uncensored Bikin Marah Wabup Malang, Desak Hak Siar Trans7 Dicabut

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Dede Nana

15 - Oct - 2025, 19:46

Placeholder
Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib yang juga merupakan dzurriyyah Pondok Pesantren Lirboyo saat ditemui di SMPN 2 Sumberpucung, Kabupaten Malang, Rabu (15/10/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib yang juga merupakan dzurriyyah atau keturunan dari pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH. Abdul Karim marah dan mengecam keras atas tayangan di program XPose Uncensored Trans7 yang sangat tendensius dan merendahkan martabat para kiai serta pondok pesantren. 

Lathifah mengaku, setelah menyaksikan langsung tayangan Xpose Uncensored Trans7 dirinya sangat marah dan sakit hati. Pasalnya, banyak narasi-narasi yang menyudutkan dan merendahkan para kiai serta pondok pesantren yang selama ini telah memberikan kontribusi terbaiknya bagi Indonesia, bahkan di saat sebelum merdeka. 

Baca Juga : Wabup Lathifah Kunjungi SMPN 2 Sumberpucung, Pastikan Pelaksanaan Program Sekolah Unggulan Berjalan

"Saya sakit hati. Karena saya santri, saya dibesarkan di lingkungan pondok pesantren dan saya merupakan salah satu dzurriyah Pondok Pesantren Lirboyo. Mendengar dan melihat berita itu ya otomatis saya langsung marah ya," ungkap Lathifah kepada JatimTIMES.com, Rabu (15/10/2025). 

Pihaknya pun saat ini tengah mengajukan protes keras kepada pemerintah pusat agar dapat mencabut hak siar Trans7 sebagai salah satu bentuk tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan dengan merendahkan martabat para kiai dan pondok pesantren melalui tayangan Xpose Uncensored. 

"Ini sekarang kita mengajukan protes. Pesantren-pesantren, tokoh-tokoh pesantren semuanya mengajukan protes. Kalau saya sejak kemarin sudah mengatakan, harus dicabut izin siarnya. Karena itu merupakan perbuatan melecehkan pesantren yang luar biasa," ujar Lathifah. 

Menurut Lathifah, jika hanya permintaan maaf dari jajaran direksi Trans7 yang memang sudah seharusnya dilakukan, hal itu tidak cukup mengobati rasa sakit hati di kalangan pondok pesantren. Karena dimungkinkan akan terjadi perbuatan serupa jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah. 

"Karena kalau hanya permintaan maaf dan lain sebagainya, suatu ketika mereka akan melakukan hal yang sama. Hal yang seperti itu harus kita berikan efek jera. Itu tidak benar, kan itu meracuni masyarakat yang tidak tahu pesantren," tegas Lathifah. 

Baca Juga : Makeup Belang dan Pecah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Lebih lanjut, Lathifah menyebut bahwa lokasi yang ada pada tayangan Xpose Uncensored Trans7 merupakan Pondok Pesantren Lirboyo. Di mana terdapat sosok kiai yang berada pada cuplikan tayangan tersebut yakni pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Anwar Manshur. 

"Kebetulan foto yang ditayangkan itu Paklek saya atau adiknya Ibu saya. Paklek nomor tiga, ibu saya nomor dua. Paklek saya satu-satunya yang masih hidup. Karena ibu saya saudaranya 10, tiga laki-laki, tujuh perempuan. Ibu saya cucunya Mbah Kiai Abdul Karim pendiri Pondok Pesantren Lirboyo dan mbah putri saya itu putri yang kedua Ibu Nyai Salamah binti Abdul Karim itu mbah putri saya," jelas Lathifah. 

Sementara itu, pihaknya menambahkan, bahwa di Malang Raya, alumni Pondok Pesantren Lirboyo memiliki jumlah terbanyak dibandingkan dengan alumni pondok pesantren yang lain. "Yang saya tahu, disamping Pondok Salaf yang lain, Alumni Lirboyo di Malang Raya ini paling banyak dibandingkan dengan yang lain. Dan terorganisir di Himasal Himpunan Santri Lirboyo. Kurang lebih 5000-an," pungkas Lathifah.


Topik

Peristiwa wabup malang trans7 xpose uncensored ponpes lirboyo



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Batu Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Dede Nana

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa