JATIMTIMES - Selasa (7/10/2025) bertepatan dengan pasaran Pahing dalam penanggalan Jawa. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 14 Bakda Mulud 1959 tahun Dal dan berada dalam Wuku Tolu. Weton hari ini adalah Selasa Pahing dengan jumlah neptu 12 (Selasa = 3, Pahing = 9).

Dalam tradisi masyarakat Jawa, weton dipercaya mencerminkan watak, rezeki, jodoh, hingga perjalanan hidup seseorang. Hingga kini, banyak masyarakat yang masih berpegang pada primbon untuk menentukan waktu baik, seperti saat bepergian jauh, memulai usaha, atau melangsungkan pernikahan.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Selasa, 7 Oktober 2025: Aries Penuh Semangat, Virgo Temukan Kejelasan Baru

Adapun orang yang lahir pada weton Selasa Pahing dikenal memiliki karakter yang kuat namun kompleks. Pemilik weton ini cenderung boros, berhati lembut, namun ketika marah bisa sulit dikendalikan dan sering menyesal setelahnya. Meski demikian, pemilik weton ini murah hati serta senang menolong orang yang disenangi.

Menurut Primbon Jawa, rezeki mengalir pada orang berweton Selasa Pahing, meskipun terkadang muncul sifat tamak atau ingin memiliki lebih banyak. Dalam keseharian, pemilik weton ini termasuk tipe orang yang ramah dan disukai lingkungan sekitar, terutama karena daya tarik dan kelembutan hatinya.

Pangarasan weton Selasa Pahing adalah Aras Kembang, yang memiliki makna gampang tampa sihing panggedhe atau mudah mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari orang yang berpengaruh. Hal ini terjadi karena perasaannya yang halus dan kemampuan memikat hati orang lain, terutama lawan jenis.

Sementara itu, Pancasuda-nya adalah Satriya Wirang, yang berarti sosok berbudi luhur namun sering mengalami kesulitan atau dipermalukan di depan orang lain. Meski demikian, pengalaman itu biasanya membentuk karakter Selasa Pahing menjadi lebih kuat dan bijaksana di kemudian hari.

Hari ini juga berada dalam Wuku Tolu, yang dinaungi oleh Bathara Bayu, dewa angin dalam mitologi Jawa. Bathara Bayu melambangkan kekuatan, kecerdasan, dan semangat tinggi. Orang yang lahir di wuku ini biasanya pandai berbicara dan bisa membuat orang lain merasa nyaman di dekatnya.

Namun, saat marah, mereka bisa berbahaya dan sulit dikendalikan. Wuku Tolu memiliki sejumlah simbol antara lain, Gedhong di depan, menandakan sifat dermawan dan senang menunjukkan hasil kerja atau kekayaan. Kemudian simbol Pohon Wijayamulya, melambangkan pribadi yang berwibawa dan mampu membuat orang lain senang.

Selain itu, simbol Burung Branjangan, menggambarkan sifat tidak tenang dan mudah gelisah. Kemudian ada simbol membelakangi umbul-umbul, bermakna kebahagiaan akan datang di usia tua. Serta digambarkan seperti pelangi, menunjukkan sifat angkuh namun tidak selalu demikian, bahkan terkadang suka berbohong demi menjaga perasaan orang lain.

Menurut primbon, Wuku Tolu juga disebut sebagai peristirahatan semua wuku. Bahayanya berasal dari taring dan tanduk, serta dijaga oleh Kala di arah Barat Laut. Karena itu, selama tujuh hari ke depan tidak disarankan bepergian ke arah Barat Laut, terutama untuk urusan penting.

Baca Juga : One Piece Umumkan Hiatus Mendadak, Kenapa? 

Selain itu, wuku ini kurang baik untuk perjalanan jauh atau memulai proyek besar. Sebaliknya, menanam umbi-umbian di masa ini dianggap membawa hasil panen yang baik dan melimpah.

Dari sisi rezeki, Selasa Pahing termasuk weton yang cukup beruntung. Mereka mudah mendapatkan dukungan dari orang-orang penting dan memiliki peluang besar dalam usaha atau pekerjaan mandiri.

Namun, karena sifatnya yang kritis dan sulit menerima perintah, Senin Pahing kurang cocok menjadi bawahan atau karyawan biasa. Pemilik weton ini lebih sesuai meniti karier sebagai pemimpin, pengusaha, atau pekerja mandiri yang memberi ruang bebas untuk berkreasi dan berinovasi.

Bidang pekerjaan yang disarankan antara lain, perdagangan, bisnis, pertanian, peternakan, perantara atau konsultan bisnis. 

Dalam urusan asmara, pemilik weton Selasa Pahing (neptu 12) dinilai cocok dengan pasangan yang memiliki neptu 12, 13, atau 17. Beberapa kombinasi yang dianggap membawa keharmonisan antara lain, Senin Kliwon (13), Selasa Pahing (12), Rabu Legi (13), Sabtu Kliwon (17) dan Minggu Pon (12).