JATIMTIMES - Di tengah gempuran teknologi digital dan tren kecerdasan buatan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mengingatkan kembali bahwa pondasi paling dasar pendidikan tetaplah literasi dan numerasi. Pesan ini mengemuka dalam kegiatan Guest Lecture yang digelar Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, belum lama ini.
Jika pada hari pertama diskusi difokuskan pada kecerdasan buatan (AI), maka hari kedua menghadirkan tema yang tak kalah krusial: “Literasi dan Numerasi”. Narasumber utama, Prof. Dr. Cholis Sa’dijah, M.Pd., M.A., pakar pendidikan matematika dari Universitas Negeri Malang, mengajak peserta meninjau kembali dua kemampuan mendasar ini sebagai kunci kecakapan hidup di abad modern.
“Literasi dan numerasi bukan sekadar membaca teks atau menghitung angka. Ia adalah keterampilan hidup yang membantu seseorang memahami realitas, menafsirkan masalah, lalu mencari solusi yang tepat,” ungkap Prof. Cholis di Ruang Abdoel Radjab. Dengan bahasa yang lugas, ia membedah strategi pembelajaran inovatif sekaligus memberi contoh nyata yang bisa diterapkan di kelas. Pemaparannya memantik dialog hangat, membuat mahasiswa dan dosen larut dalam diskusi kritis.
Baca Juga : 4 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkapnya
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Unikama, Dr. Retno Marsitin, M.Pd., menegaskan urgensi tema tersebut. Menurutnya, kekuatan literasi dan numerasi tidak hanya menopang keberhasilan akademik, tetapi juga membangun pola pikir kritis serta logis yang sangat dibutuhkan di tengah persaingan global.
“Melalui penguasaan literasi dan numerasi, mahasiswa bisa membentuk cara berpikir yang tajam dan sistematis. Ini bekal penting bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk menavigasi tantangan kehidupan di masa depan,” tuturnya.
Dr. Retno menjelaskan, sesi ini merupakan bagian kedua dari rangkaian Guest Lecture Series. Rangkaian itu dirancang agar topik yang diangkat saling melengkapi: dari isu masa depan seperti AI hingga fondasi klasik yang tak boleh diabaikan, yaitu literasi dan numerasi. “Kami ingin mahasiswa memiliki wawasan yang seimbang, antara teknologi modern dan dasar pendidikan yang kokoh,” tambahnya.
Baca Juga : Siswa SMAN 2 Kota Malang Wakili Jatim di OSN Nasional Bidang Fisika
Acara ditutup dengan forum tanya jawab yang penuh antusiasme. Mahasiswa maupun dosen bergantian menyampaikan pandangan, menanggapi gagasan, sekaligus menyerap ilmu dari Prof. Cholis secara langsung.
Diharapkan, mahasiswa Pendidikan Matematika Unikama kelak tidak hanya mahir memahami perkembangan teknologi, tetapi juga berdiri teguh di atas fondasi literasi dan numerasi yang kuat. Dengan kombinasi itu, mereka diharapkan mampu tampil sebagai pendidik sekaligus ilmuwan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
