JATIMTIMES - Wakil Bupati (wabup) Situbondo Ulfiyah atau akrab disapa Mbak Ulfi, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dengan Kasdim 0823/Situbondo dan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Situbondo terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 2 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yakni di SPPG Al Hidayah Klatakan, Kecamatan Kendit dan SPPG Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji.

Dalam kegiatan tersebut, ia menegaskan pentingnya memastikan seluruh kegiatan MBG berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

Baca Juga : Jika 17+8 Tuntutan Rakyat Tak Dipenuhi, Apa Dampaknya?

Menurut Mbak Ulfi, pelaksanaan program yang baru berjalan sekitar tiga bulan ini masih membutuhkan sejumlah pembenahan. Hal itu terungkap saat dirinya menerima laporan langsung dari tim pelaksana, termasuk dari pihak kejaksaan yang ikut memantau proses di lapangan. “Intinya kita cek apakah sudah sesuai dengan SOP. Karena ini baru tiga minggu berjalan, tentu masih ada beberapa pembenahan,” ujarnya. 

Dalam kunjungan itu, Ulfi mengapresiasi kinerja tim pelaksana yang dinilai sudah cukup baik. Meski ada sejumlah catatan teknis, ia menilai tidak ada persoalan signifikan yang menghambat jalannya program. “Alhamdulillah, tidak ada hal besar yang begitu signifikan. Semua masih bisa ditangani,” tambahnya.

Program dapur umum ini diketahui menangani distribusi kebutuhan pangan bagi 1 titik dapur dengan jumlah penerima berkisar antara 3.300 hingga 4.000 orang setiap harinya. Kondisi ini menurut Ulfi menjadi tantangan tersendiri, sehingga evaluasi rutin sangat penting dilakukan.

Lebih lanjut, Ulfi menyebut penyediaan bahan makanan pokok telah didukung oleh Koperasi Merah Putih. Koperasi ini bertugas menyiapkan dan menyalurkan kebutuhan dapur dengan melibatkan hasil produksi lokal. “Bahan-bahan bisa diambil dari Situbondo sendiri. Jadi selain memenuhi kebutuhan pangan, ini sekaligus menggerakkan ekonomi lokal,” jelasnya.

Namun, Ulfi juga menyoroti masih adanya kekurangan pada pasokan sayur mayur yang dipengaruhi oleh faktor iklim. Untuk itu, ia mendorong masyarakat agar turut berpartisipasi dengan menanam sayuran di lahan masing-masing. “Kalau telur masih aman, mudah-mudahan seterusnya aman. Tapi sayur mayur kita perlu dorong masyarakat ikut menanam,” katanya.

Baca Juga : Heboh Notifikasi NO SYSTEM IS SAFE! di MyTelkomsel, Begini Cara Mengatasinya

Selain sayur, Ulfi juga mengingatkan tentang pentingnya menghidupkan kembali sektor peternakan ayam unggul. Menurutnya, hal itu bisa mendukung ketahanan pangan di Situbondo sekaligus memperkuat program MBG. “Yang kemarin beternak ayam unggul itu harus dihidupkan kembali agar kebutuhan pangan semakin terjamin,” tambahnya.

Ulfi juga menyampaikan bahwa saat ini dapur umum baru melayani 5 hari operasi, dan dalam waktu dekat akan bertambah hingga 3 titik Dapur. “Kalau sudah 63 titik tentu tantangannya lebih besar, sehingga semua pihak harus bersinergi,” tegasnya.

Ia berharap, keberadaan dapur umum ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Ulfi juga mengapresiasi dukungan pemerintah pusat, khususnya Presiden, yang telah memberikan ruang bagi program tersebut. “Dengan adanya program MBG ini, masyarakat semakin terbantu dan bisa lebih dekat dengan keluarganya. Ini wujud nyata hadirnya negara di tengah rakyat,” pungkasnya.