Semarak Kokurikuler! SMKN 3 Boyolangu Gelar Karya Unjuk Kreativitas Siswa
Reporter
Aries Marthadinaja
Editor
A Yahya
23 - Dec - 2025, 07:55
JATIMTIMES - SMKN 3 Boyolangu Tulungagung menyemarakkan kegiatan kokurikuler dengan menggelar karya siswa yang melibatkan seluruh jenjang kelas. Kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi pembelajaran yang tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga menyentuh praktik nyata.
Kokurikuler sendiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk penguatan, pendalaman, dan pengayaan kegiatan intrakurikuler. Fokus utamanya adalah pengembangan kompetensi siswa, terutama penguatan karakter. Kompetensi yang dimaksud merujuk pada delapan dimensi profil lulusan, yakni keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
Baca Juga : Parade Berkain dan Berkebaya, Cara Matos Rayakan Hari Ibu dengan Sentuhan Budaya
Berbeda dengan pembelajaran di kelas yang cenderung konseptual, kokurikuler di SMKN 3 Boyolangu dikemas dalam bentuk kegiatan eksperiensial. Siswa terlibat langsung dalam aktivitas yang berorientasi pada tindakan dan berbasis keterampilan. Para siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga belajar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan keterangan yang diterima pada Selasa, 23 Desember 2025, Kepala SMKN 3 Boyolangu, Syaiful Huda, menyampaikan bahwa kokurikuler memiliki peran strategis dalam dunia pendidikan saat ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi jembatan antara pembelajaran di kelas dengan realitas di lapangan.
“Kokurikuler kami rancang agar siswa bisa mengembangkan kompetensi secara lebih utuh dan kontekstual. Anak-anak tidak hanya belajar, tetapi juga mengalami langsung prosesnya,” ujar Syaiful Huda.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan menciptakan ekosistem belajar yang menyenangkan dan memberdayakan. Lingkungan belajar yang positif diyakini mampu membantu siswa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran mendalam sebagaimana didefinisikan oleh Kemendikdasmen tahun 2025. Pembelajaran mendalam menekankan pada suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pendekatan ini tidak hanya melibatkan olah pikir, tetapi juga olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik.
Waka Kurikulum SMKN 3 Boyolangu, Nurul Hidayah, dalam kesempatan ini turut menjelaskan bahwa kegiatan kokurikuler dilaksanakan secara kolaboratif lintas disiplin ilmu. Guru dari berbagai mata pelajaran terlibat aktif sesuai jenjang kelas.
“Untuk kelas X dan XI, guru matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PIPAS, dan Informatika terlibat langsung. Khusus kelas XI juga melibatkan guru PrKK dan kaprogli. Sementara kelas XII didampingi guru Bahasa Indonesia dan guru PrKK,” jelas Nurul Hidayah.
Tema kegiatan kokurikuler pun disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan tiap jenjang. Untuk kelas X, tema yang diangkat adalah kuliner jajanan tradisional. Para siswa menampilkan beragam jajanan khas yang sarat nilai budaya. "Tujuannya untuk memperkenalkan sekaligus nguri-uri makanan tradisional sebagai warisan leluhur," jelasnya.
Baca Juga : Bentuk Karakter Tangguh, MTsN 2 Kota Malang Gandeng TNI Perkuat Disiplin Siswa
Sementara itu, kelas XI mengusung tema pameran produk jurusan. Dalam kegiatan ini, siswa menampilkan produk hasil pembelajaran Teaching Factory (Tefa) serta karya dari mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan.
Adapun kelas XII mengangkat tema pameran produk wirausaha di sekitar rumah. Melalui kegiatan ini, siswa diajak mempelajari secara langsung bagaimana menjadi seorang wirausahawan dari berbagai bidang. Mereka belajar mengenali peluang, proses produksi, hingga strategi pemasaran sederhana.
Pelaksanaan kokurikuler dilakukan selama satu pekan pembelajaran, yakni pada 17 hingga 21 November 2025. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan loka karya selama tiga hari, pada 15 hingga 17 Desember 2025, yang bertepatan dengan agenda class meeting sekolah.
Lewat gelar karya ini, SMKN 3 Boyolangu berharap siswa tidak hanya lulus dengan nilai akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, bekal keterampilan dan kesiapan menghadapi dunia kerja maupun wirausaha. Kegiatan kokurikuler menjadi bukti bahwa proses belajar harus bermakna, kontekstual, dan membentuk karakter siswa secara utuh.
Pameran ini menjadi ajang unjuk hasil belajar demi melatih rasa percaya diri para siswa sekaligus menghadirkan pembelajaran yang hidup, relevan, dan bermakna.
