Seminar Sepak Bola Jadi Industri: Peluang Karir Menjanjikan Bagi Mahasiswa di Malang

Reporter

Hendra Saputra

Editor

A Yahya

10 - Oct - 2025, 03:13

Hanif Marjuni, Manager Corporate Share Value (CSV) ILeague usai memberikan seminar di UM (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dalam perkembangan pesat industri sepak bola global, peluang karir bagi generasi muda semakin terbuka lebar. Hal ini disampaikan oleh Hanif Marjuni, Manager Corporate Share Value (CSV) ILeague, saat mengadakan seminar di Universitas Negeri Malang (UM) dengan tema “Sepak Bola sebagai Industri dan Peluang Profesi Baru”. Seminar ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang potensi karir di dunia sepak bola yang kini bukan hanya soal pemain, melainkan sebuah industri yang melibatkan berbagai sektor profesi.

Menurut Hanif, sepak bola kini telah berkembang jauh melampaui olahraga biasa dan berubah menjadi industri dengan prospek yang sangat luas. "Sepak bola sudah menjadi industri global yang tidak hanya menghasilkan pemain terkenal, tetapi juga membuka berbagai peluang karir, baik di level lokal maupun internasional. Inilah yang perlu diketahui mahasiswa sebagai calon tenaga profesional," ujarnya dengan antusias.

Baca Juga : Lodoyo–Blitar Selatan: Jejak Terlupakan Tragedi Trunajaya dan Cakraningrat II

Seminar ini tidak hanya sekadar teori, namun juga diikuti dengan pelatihan berkelas yang dibagi dalam empat kelas berbeda. Kelas-kelas tersebut meliputi Medical Officer, Media Officer, Marketing Officer, dan Local Organizing Committee (LOC). 

Setiap kelas dirancang untuk mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang beragam, dari bisnis, komunikasi, hingga kedokteran. Hanif menambahkan, bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk menunjukkan bahwa sepak bola kini membutuhkan berbagai jenis profesi, yang akan memperkaya peluang karir mahasiswa setelah mereka lulus.

"Kami ingin para mahasiswa mengetahui bahwa ada banyak peluang yang bisa mereka ambil di industri sepak bola. Misalnya, mahasiswa ekonomi bisa mendalami marketing, mahasiswa komunikasi bisa berkarir sebagai media officer, sedangkan yang berasal dari fakultas kedokteran bisa terlibat dalam tim medis sepak bola," jelasnya.

Seminar ini adalah bagian dari rangkaian acara yang diadakan oleh ILeague di berbagai kampus di Indonesia. Tahun ini, 16 kampus di berbagai kota menjadi tempat penyelenggaraan acara tersebut, termasuk Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, hingga Universitas Pasundan di Bali. 

"Kami memilih lokasi acara berdasarkan permintaan dari berbagai klub dan institusi sepak bola. Ini menunjukkan betapa luasnya jaringan industri sepak bola yang membutuhkan tenaga profesional di berbagai bidang," ungkap Hanif.

Dari hasil survei yang dilakukan pada tahun lalu, Hanif mengungkapkan bahwa industri sepak bola Indonesia menghasilkan perputaran uang hingga triliunan rupiah, menciptakan lapangan pekerjaan yang semakin besar. "Ini bukan sekadar soal bermain sepak bola. Industri ini mencakup segala hal, mulai dari manajemen klub, media, marketing, hingga organisasi acara pertandingan," tambahnya.

Di luar itu, Hanif juga menyoroti pentingnya UMKM dalam ekosistem sepak bola. Para pelaku UMKM pun kini memiliki peluang untuk ikut serta dalam perkembangan industri ini, baik dalam menyediakan peralatan olahraga, merchandise, hingga kebutuhan konsumsi selama pertandingan.

Baca Juga : Patrick Kluivert Coret 6 Pemain Jelang Indonesia vs Irak, Ini Daftar yang Terancam

Selain pasar domestik, industri sepak bola juga semakin mengarah pada potensi ekspor. Keberadaan liga-liga sepak bola yang terus berkembang di tanah air membuka peluang bagi tenaga profesional untuk bekerja di luar negeri. Misalnya, melalui program-program pelatihan atau kolaborasi dengan klub-klub besar dunia. 

“Industri sepak bola tidak hanya membutuhkan tenaga kerja di level domestik, tetapi juga di pasar internasional. Oleh karena itu, kesempatan bagi mahasiswa untuk bekerja di industri ini sangat terbuka,” jelas Hanif.

Melihat data dan potensi yang ada, jelas bahwa industri sepak bola bukan hanya untuk para pemain atau pelatih. Namun, ini adalah industri yang membutuhkan tenaga profesional di berbagai bidang, mulai dari marketing, media, hingga kedokteran olahraga. Tak heran jika banyak mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu merasa tertarik untuk berkarir di dunia yang satu ini.

Sebagai informasi tambahan, ILeague sendiri berencana untuk terus memperluas jangkauannya dengan menyelenggarakan acara serupa di berbagai kota lainnya, termasuk Lampung yang baru saja mengadakan seminar perdana di sana.

Dengan berbagai peluang karir yang terus berkembang, industri sepak bola Indonesia semakin menarik perhatian generasi muda, menjadikannya pilihan yang cerdas bagi mereka yang ingin berkarir di bidang olahraga yang semakin menjanjikan.