Sri Mulyani Angkat Bicara Usai Rumahnya Dijarah Massa
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
01 - Sep - 2025, 12:48
JATIMTIMES - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan panjang lewat akun Facebook pribadinya usai rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah massa. Ia mengucapkan terima kasih atas simpati dan doa masyarakat sekaligus menegaskan pentingnya menjaga Indonesia dengan cara beradab, bukan anarki.
"Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini," tulis Sri Mulyani, dikutip Senin (1/9/2025).
Baca Juga : Viral Toko Branded di Mal Jakarta Kosongkan Barang, Takut Kerusuhan 1998 Terulang
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menekankan bahwa membangun bangsa tidak pernah mudah. Ia mengingatkan perjuangan politik harus dijalankan dengan moralitas, bukan tindakan destruktif.
"Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur," kata Sri Mulyani.
Ia juga menjelaskan bahwa sebagai pejabat negara dirinya terikat sumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua peraturan yang berlaku. Jika masyarakat merasa hak konstitusional dilanggar, kata dia, ada mekanisme hukum yang bisa ditempuh.
"Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU - dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi. Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi," tegasnya.
Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, termasuk warganet, guru, mahasiswa, hingga pelaku usaha yang terus memberikan masukan, kritik, bahkan sindiran. Ia menilai itu semua bagian dari proses membangun bangsa.
"Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia," tulis Sri Mulyani.
Ia menambahkan, tugas negara harus dijalankan dengan amanah, integritas, profesionalitas, dan bebas dari korupsi. "Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom - empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," tambahnya.
Baca Juga : 5 Anggota DPR Dinonaktifkan, Apakah Sama dengan Dipecat?
Sri Mulyani menutup pesannya dengan doa agar Indonesia selalu diberkahi.
"Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia," tutup Sri Mulyani.
Sebelumnya, pada Minggu (31/8/2025) dini hari, massa dilaporkan menjarah rumah Sri Mulyani di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Video yang beredar di akun Instagram @fakta.jakarta menunjukkan rumah mewah tersebut dipenuhi orang tak dikenal, sebagian besar berusia muda dan memakai topi serta masker.
Dalam rekaman itu, terlihat sejumlah orang membawa berbagai barang dari dalam rumah, mulai dari televisi layar lebar, kursi, meja, hingga perabot rumah tangga lain. Ada pula yang kedapatan mengangkut perhiasan, panci, bahkan ring basket.
Aksi penjarahan dilaporkan berlangsung sejak pukul 01.41 WIB hingga menjelang pukul 03.00 WIB. Meski begitu, tidak terlihat adanya aksi pembakaran atau perusakan besar, melainkan fokus pada pengambilan barang-barang berharga.