Pantau Kelengkeng Jemsu Semboro, Bupati: Bisa Bersaing dengan Kelengkeng Thailand

Reporter

Moh. Ali Mahrus

Editor

Yunan Helmy

13 - Apr - 2023, 02:42

Bupati Jember H Hendy Siswanto saat melihat buah kelengkeng Jemsu di Semboro yang siap panen. (foto : infokom / Jember TIMES)

JATIMTIMES - Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU bersama dengan tim verifikasi dan peninjauan lapangan usulan tanda kehormatan satyalancana pembangunan wirakarya bidang pertanian berkunjung ke salah satu lahan pertanian kelengkeng di Desa/Kecamatan Semboro pada Rabu (12/4/2023) siang.

Sujari, petani kelengkeng, tampak semringah saat kebunnya dikunjungi Bupati Hendy siang itu. Tak berselang lama, dia mulai menunjukkan hasil kebunnya. 

Baca Juga : Penting, Inilah Tips Terhindar Macet Berjam-jam Saat Mudik Lebaran 2023

"Mari Pak Bupati, silakan dilihat. Kelengkeng Jemsu milik kami sudah berbuah lebat. Buahnya lebih besar dan lebih manis daripada klengkeng biasanya,," ungkapnya.

Dalam sesi wawancara, bupati mengungkapkan kebanggaannya. "Terbukti, Kelngkeng Jemsu ini sudah bisa bersaing dengan kelengkeng di Thailand. Baik ukuran, harga, dan rasanya," kata bupati. 

Ke depan, Pemkab Jember juga bakal mengembangkan Kelengkeng Jemsu dengan menyiapkan sejumlah lahan untuk penanaman kelengkeng itu.

"Ini merupakan salah satu produk nyata. Harapan kami, Jemsu bisa ditanam untuk satu rumah satu Jemsu," ucapnya. 

Kalau terjadi, hal itu akan mendongkrak perekonomian Pemerintah Kabupaten Jember, khususnya masyarakat Jember.

Baca Juga : Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Wali Kota Malang Salurkan Bantuan BKM ke Ratusan Warga Ciptomulyo

Lebih lanjut, bupati juga mengungkapkan keunggulan lain. Yakni, panen Jemsu bisa diatur. "Ada teknologi dari Dr Teguh, ada satu formulasi yang dipakai melalui pupuk cair. Jadi,  bisa mengatur pertumbuhan termasuk panennya," katanya. Bahkan, sebanyak 2-3 panen dalam setahun.

Terkait pemenuhan bibit satu rumah satu Jemsu, bupati bakal terus memantau perkembangan Kelengkeng Jemsu yang ada di sejumlah titik seperti Semboro dan Jombang. "Ada 300 komunitas. Nanti kamj ambil sebagian untuk disebarkan lagi," katanya. 

Untuk menyebarkan bibit, tentunya tidak bisa setahun atau dua tahun. "Mungkin sampai 5 tahun ke depan kita harus tetap konsisten, kita kembangkan terus. Pelan, tapi pasti," tandasnya.