Wisata Siti Sundari Meredup dan Sepi Pengunjung, 16 Warung Tutup

Reporter

Asmadi

Editor

Dede Nana

14 - Mar - 2022, 08:04

Sejumlah usaha warung yang dulu menjamur di kawasan ini, kini satu perstu tutup ( Foto : Asmadi / JatimTIMES )

JATAIMTIMES - Wisata Siti Sundari di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang yang sempat viral karena alamnya yang sejuk, kini mulai ditinggalkan pengunjung. Akibatnya, sejumlah usaha warung yang dulu menjamur di kawasan ini, kini satu persatu tutup karena sepi pembeli.

Saat sedang viral-viralnya, ribuan orang datang ke kawasan ini, bahkan sampai malam hari. Kini penyusutan itu mulai berdampak kepada usaha kuliner di tempat ini. Menurut warga setempat, awalnya ada 38 warung di wisata Siti Sundari, kini hanya 16 saja yang buka. Sedangkan 16 yang lain sudah tidak lagi beroperasi, bahkan sebagian ada yang membongkar lapaknya.

Baca Juga : Salurkan Bantuan Tunai Pertama di 2022 Kepada Nelayan, Menko Airlangga: Ini Adalah Program untuk Mengurangi Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Kepala Dusun Karanganyar, Desa Burno Hadi Purnomo kepada Jatimtimes mengatakan, pengelolaan wisata Siti Sundari awalnya diharapkan bisa memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat setempat dengan usaha non kayu dan tanaman lainnya.

"Tetapi hal itu ternyata tidak bertahan lama, lantaran wisata Siti Sundari secara perlahan sepi dari pengunjung," kata Hadi.

Hadi juga mengatakan, saat sedang ramai pengunjung, kawasan wisata ini sempat memberikan penghasilan yang memadai bagi warga setempat. "Saat ramai dulu, dari parkirnya saja bisa dapat Rp 9 juta sehari," ujarnya.

Sementara itu, Asper BKPH Perhutani Senduro Lesmana Jaya Putra Emu mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi lagi. Karena dalam penataan ekowisata Siti Sundari perlu banyak perbaikan dan perlu dilakukan kajian ulang agar ke depan terus ramai dan warga yang tergabung dengan KUPS terus bisa mendapatkan manfaat.

Baca Juga : Tahapan Pilkades PAW di Desa Subo Terhenti, Begini Penjelasan Camat

"Untuk langkah ke depan kami menunggu hasil resmi monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan,” kata Lesmana.